SEBANYAK 16 ruas jalan utama di Kota Denpasar dan Badung, Bali, banjir. Bencana tersebut akibat hujan deras yang mengguyur Pulau Dewata sejak Sabtu malam, 13 Desember hingga Minggu, 14 Desember 2025.
Petugas SAR Denpasar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyebut peristiwa bencana itu menyebabkan satu orang meninggal, yang merupakan warga negara asing (WNA). Korban tewas yang belum diketahui identitasnya itu diduga terseret arus banjir, kemudian masuk ke dalam selokan sempit di Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
“Air sejak tadi malam semakin tinggi. Beberapa ruas jalan utama di Kuta dan Legian, sudah tergenang. Banyak warga terutama wisatawan asing juga ikut terjebak. Namun sudah ada dua perahu karet yang siap melakukan evakuasi warga agar bisa mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ujar Tokoh pariwisata Legian I Wayan Puspa Negara, Minggu, 14 Desember 2025.
Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya
Dia menyebut di beberapa kawasan wisata Kuta dan Legian terendam banjir. Selain itu, banjir juga merendam beberapa ruas jalan dan kawasan vila yang umumnya dihuni oleh wisatawan asing. Beberapa ruas jalan yang airnya terus meninggi yakni Jalan Dewi Sri 4, Jalan Sri Rama, Jalan Campuhan 1, dan Jalan Campuhan 2.
Selain di kawasan wisata Kuta dan Legian, beberapa ruas jalan di Kota Denpasar dan sekitarnya juga tidak bisa dilewati, seperti Jalan Pura Demak Barat, Jalan Kunti, Jalan Drupadi Renon, ?Jalan Tukad Pakerisan Renon, Jalan Ahmad Yani Utara, Jalan Legian, bantaran Jalan Pulau Ron, Jalan Anyelir, ?Jalan Cokroaminoto, Jalan Sading, dan Jalan Canggu.
Puspa memastikan bahwa petugas dari Babinsa, Babinkamtibmas, Balawista, SAR, sudah menyiapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga. Terutama, kata dia, wisatawan asing yang terjebak banjir.
“Untuk masyarakat umum di Kuta dan Legian, kami meminta tetap waspada namun jangan panik. Hindari beberapa ruas jalan yang banjir agar tidak terjadi risiko yang fatal,” ujarnya.
