Waspada! Media Sosial dan Game Online Sarana Terorisme Rekrut Anak-anak

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa barat dengan menggelar kegiatan Penguatan Kerukunan Beragama dan Toleransi, Sabtu (13/12).‎Kepala BNPT, Komjen Pol Purnawirawan Edi Hartono, menekankan pentingnya peran orang tua dan lingkungan dalam mengawasi anak-anak, khususnya dalam penggunaan gadget.

‎Menurut Edi Hartono, media sosial dan game online telah terbukti menjadi salah satu sarana yang digunakan pelaku terorisme untuk melakukan perekrutan. Indikasi ini terbukti dari pengakuan pelaku terorisme yang berhasil ditangkap yang telah merekrut 112 anak di 26 Provinsi.

‎Terkait temuan tersebut, BNPT telah membentuk tim koordinasi penanganan anak korban terorisme yang melibatkan Komnas PA, KPAI, Kementerian Sosial, dan Kementerian Agama.

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

“Saya menghimbau kepada orang tua untuk terus melakukan pengawasan terhadap anaknya dalam menggunakan media sosial, mengingat kini cara perekrutan terorisme sudah masuk ke dunia game online, atau media sosial lainnya, kita sekarang sudah menemukan belasan anak pelajar yang tersebar di 26 propinsi masuk jaringan terorisme,” kata Kepala BNPT RI, Komjen Pol Purnawirawan Edi Hartono, dalam ‎kegiatan Penguatan Kerukunan Beragama dan Toleransi di Subang, Jawa Barat, Sabtu (13/12).

‎Edi Hartono menambahkan, aparat intelijen dan keamanan terus melakukan pemantauan ketat terhadap perkembangan jaringan terorisme, baik di dalam negeri maupun potensi pihak-pihak yang mengarah pada ekstremisme kekerasan.

‎”Karena itu, upaya pencegahan dinilai sangat penting dan harus dimulai dari tingkat masyarakat paling bawah,” ungkapnya.

Sementara, Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono menegaskan bahwa Polres Subang tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga mengedepankan pendekatan preventif dan edukatif.

“Pencegahan radikalisme harus dimulai dari penguatan nilai toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat. Polres Subang siap hadir, mendampingi, dan bekerja bersama seluruh elemen,” kata Kapolres.

Kegiatan ini melibatkan sejumlah elemen masyarakat, mulai dari ormas keagamaan, kepemudaan, hingga unsur pemerintah daerah.

0 Komentar