Analisis: Hubungan Prabowo-Gibran Tidak Sepenuhnya Stabil Picu Tanda Tanya Tahun Politik 2026

Hendri Satrio/Repro
Hendri Satrio/Repro
0 Komentar

ANALISIS Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menilai dinamika hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah berada dalam kondisi yang tidak sepenuhnya stabil, sehingga memunculkan banyak tanda tanya menjelang tahun politik 2026.

Hensat menyebut salah satu sumber gonjang-ganjing berasal dari sikap Presiden Prabowo yang membiarkan isu terkait ijazah Gibran dan wacana pemakzulan wakil presiden terus bergulir di ruang publik.

“Bagaimana kira-kira hubungan antara Pak Prabowo dengan Mas Gibran, sehingga ada kaitan, dikaitkannya dengan isu ijazahnya Gibran, kemudian dengan surat atau permohonan pemakzulan dari para petinggi atau senior-senior TNI yang sudah pensiun,” kata Hensat dalam diskusi virtual Universitas Paramadina bertajuk Outlook Politik Ekonomi, Senin (8/12/2025).

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

Hensat menilai langkah Prabowo membiarkan polemik ijazah ini mirip dengan kasus serupa yang dialami Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Sikap tersebut, menurutnya, berpotensi membuat hubungan Prabowo dengan Jokowi serta Gibran kian memanas pada tahun-tahun mendatang.

“Ada yang mengatakan bahwa seharusnya bila Presiden mengatakan berhenti terhadap isu ijazah, maka akan berhenti ini. Tapi ternyata kan Presiden juga tampaknya mempersilakan saja isu ini berada di ranah publik, sehingga di 2026 isu ijazah masih akan mempengaruhi perpolitikan kita,” terang Hensat.

Selain isu ijazah, hubungan Prabowo–Gibran juga menjadi sorotan setelah keputusan Prabowo mengirim Gibran menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. Penugasan itu dinilai publik sebagai “kesempatan pertama dan terakhir” bagi Gibran karena urusan luar negeri biasanya langsung ditangani Prabowo.

“Jadi artinya, ini sangat mungkin menjadi kesempatan pertama dan terakhirnya Mas Gibran. Apa implikasinya? Implikasinya adalah akan berpengaruhnya persepsi publik terhadap hubungan Prabowo dan Pak Jokowi,” katanya.

Isu keretakan hubungan Prabowo–Gibran sebenarnya bukan baru kali ini mencuat. Pada akhir 2024, saat awal menjabat, publik dihebohkan oleh dugaan akun Kaskus Fufufafa yang disebut-sebut milik Gibran, meski ia telah membantahnya. Akun tersebut pernah melontarkan pernyataan bernada hinaan dan ujaran kebencian, termasuk yang ditujukan kepada Prabowo Subianto dan keluarganya ketika Jokowi berhadapan dengan Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019.

0 Komentar