BPBD Jawa Barat: Sepekan Terakhir Ada 6 Wilayah Terdampak Bencana

Petugas gabungan melakukan pencarian korban di lokasi bencana. (Dok BPBD)
Petugas gabungan melakukan pencarian korban di lokasi bencana. (Dok BPBD)
0 Komentar

“Penataan kawasan Bandung Raya tidak bisa terus ditunda, walaupun dalam pelaksanaannya kerap memunculkan penolakan dari sebagian warga. Kalau kita ingin menyelesaikan banjir secara komprehensif, maka penataan harus dilakukan sekarang. Memang pada musim kemarau penataan akan menimbulkan reaksi dan perlawanan, tetapi ini harus ditempuh,” ungkapnya.

Dedi memaparkan, bahwa upaya penanganan banjir di Bandung Raya menuntut kerja besar yang meliputi normalisasi alur sungai, pengerukan endapan sedimen, pembenahan pola tata ruang. Penanaman kembali area pegunungan, hingga menghidupkan kembali danau alami yang saat ini telah berubah menjadi kawasan permukiman. Dedi turut menyinggung bahwa banjir yang terus berulang di sejumlah titik wilayah Kabupaten Bandung berkaitan erat dengan kerusakan yang terjadi di kawasan hulu, seperti di Ciwidey dan Pangalengan.

“Saya sudah melakukan koordinasi langsung dengan Bupati Bandung untuk menindaklanjuti temuan alih fungsi lahan yang berdampak pada meningkatnya volume air dan kecepatan arus. Saya ingatkan kepada pihak yang menebang pohon teh dan pohon lainnya untuk dijadikan perkebunan sayur. Inilah dampak dari yang Saudara lakukan. Semoga pelaku pengrusakan seluas 160 hektare itu segera ditahan,” tandasnya.

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

Selain persoalan alih fungsi lahan menjadi perkebunan sayur, gubernur juga menggarisbawahi maraknya kawasan wisata yang mengubah daerah resapan air menjadi bangunan permanen. Banyak permukiman warga yang berdiri di wilayah sepadan sungai, sehingga genangan air menjadi semakin parah ketika debit air meningkat.

0 Komentar