3 Hari Berturut-turut Kota Sukabumi Dilanda Bencana Hidrometeorologi

Kota Sukabumi. Dengan intensitas hujan yang tinggi yang mengguyur Kota Sukabumi menyebabkan sejumlah wilayah d
Kota Sukabumi. Dengan intensitas hujan yang tinggi yang mengguyur Kota Sukabumi menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Sukabumi mengalami banjir limpasan, longsor, rumah ambruk, serta pohon tumbang. pada Jumat (5/12/2025)
0 Komentar

TIGA hari berturut-turut Kota Sukabumi, Jawa Barat, dilanda bencana hidrometeorologi bersamaan tingginya intensitas curah hujan. Pemerintah daerah setempat pun bergerak cepat melakukan penanganan sekaligus menyalurkan bantuan bagi korban terdampak.

Dampak bencana di kota mochi itu terjadi sejak Rabu (3/12) hingga Jumat (5/12). Selain banjir limpasan, dampak curah hujan tinggi juga mengakibatkan tanah longsor, pohon tumbang, rumah ambruk, dan lainnya.

Pada Jumat (5/12) petang misalnya, terdapat 19 titik lokasi terdampak bencana. Mayoritas banjir limpasan akibat meluapnya saluran-saluran air.

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana menjelaskan, hasil pengamatan di beberapa lokasi, banjir limpasan yang mendominasi bencana hidrometeorologi akhir-akhir ini, selain curah hujan tinggi, juga terjadi penyempitan saluran-saluran air. Ditambah minimnya revitalisasi saluran air.

“Seperti di Gang Holil Kelurahan Selabatu Kecamatan Cikole. Aliran sungainya sedang diperbaiki. Tapi ini penahan airnya terlalu panjang sehingga terjadi penyempitan. Ditambah curah hujan tinggi, akhirnya banjir,” kata Bobby saat meninjau lokasi terdampak bencana, Sabtu (6/12).

Kondisi itu, lanjut Bobby, tentu jadi perhatian pemerintah daerah. Masyarakat juga diimbau bisa menjaga lingkungan sekitar, salah satunya tidak membuang sampah ke aliran-aliran sungai.

“Kita lihat sendiri, setiap kali hujan itu sampahnya berserakan di mana-mana. Di sungai pun menyumbat alirannya sehingga air meluap dan menyebabkan banjir,” tegasnya.

Pemerintah Kota Sukabumi memastikan seluruh perangkat daerah teknis terus memantau perkembangan dan menangani maksimal lokasi terdampak bencana. Terlebih, bencana susulan masih berpotensi terjadi mengingat prakiraan BMKG menyebut curah hujan relatif cukup tinggi.

Bobby menekankan pentingnya memaksimalkan peran dan fungsi Kelurahan Siaga Bencana sebagai kepanjangan pemerintah daerah di wilayah. Bobby menyarankan setiap kelurahan mencadangkan anggaran kebencanaan, terlebih kondisi keuangan pemerintah daerah saat ini yang cukup terbatas.

“Terus pantau perkembangan di setiap wilayah. Perlu adanya mitigasi untuk antisipasi dini bencana.

Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan

Bencana pada Jumat (5/12) di 19 lokasi tersebar di 11 kelurahan di 5 kecamatan. Wilayahnya berada di Kecamatan Cikole, Citamiang, Warudoyong, Gunungpuyuh, dan Baros.

“Kami sudah memberikan bantuan berupa alat tidur, sembako, dan hygiene kit. Kami juga memasang terpal agar air tidak langsung masuk ke rumah jika hujan kembali turun,” pungkasnya.

0 Komentar