FAKTA baru mengerikan telah terungkap tentang pembunuhan jutawan kripto Rusia Roman Novak dan istrinya, Ana. Detail ini mengungkapkan bagaimana mereka disiksa sebelum dibunuh di UEA bulan lalu.
Dilansir dari laman NDTV, Sabtu (6/12/2025), pasangan itu dimutilasi dan ditimbun di beton di sebuah lokasi terpencil di gurun Dubai setelah rencana tebusan gagal.
“Mereka dilaporkan dipaksa menyaksikan satu sama lain disiksa sebelum ditikam hingga tewas,” demikian menurut sebuah surat kabar Rusia yang dikutip oleh The Week.
Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya
Laporan investigasi terbaru mengungkapkan bahwa pasangan itu pergi menemui tiga investor Rusia yang tidak dikenal pada awal Oktober di dekat sebuah danau di Hatta, sebuah kawasan resor pegunungan di Dubai.
“Mereka dibujuk ke sebuah vila sewaan oleh para tersangka dengan dalih pertemuan investasi,” tambah laporan tersebut.
Para tersangka kemudian meminta mereka untuk memberikan akses ke aset kripto mereka. Ketika pasangan itu gagal melakukannya, para tersangka menikam mereka hingga tewas.
Setelah itu, para penyerang memotong tubuh mereka menjadi beberapa bagian dan memasukkan potongan-potongan tersebut ke dalam kantong plastik.
Mereka kemudian menggunakan pelarut kimia berkekuatan industri untuk mempercepat proses penguraian, dalam upaya menghancurkan bukti DNA dan mempersulit polisi untuk mengidentifikasi mayat.
Sebelum dibunuh, pasangan itu disiksa agar mau menyerahkan kunci dompet mata uang kripto mereka. Menariknya, trio pemeras itu akhirnya gagal menemukan aset itu. Lagipula, mereka tidak mengerti apa pun tentang mata uang kripto.
“Kemungkinan besar seluruh kekayaan Novak, (jika pun ada), sudah ditransfer ke rekening dalang kejahatan tersebut,” demikian kutipan laporan harian Rusia tersebut.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
Kasus ini terungkap saat polisi mengetahui tentang keduanya ketika keluarga Roman mengajukan laporan orang hilang. Sopir pribadi pasangan itu memberi tahu Komite Investigasi Rusia bahwa ia terakhir kali mengantar mereka pada 2 Oktober di Hatta.
Setelah itu, Roman Novak dan Ana dilaporkan masuk ke mobil lain bersama “para investor” ini, dan tidak ada yang melihat mereka lagi.
Diyakini bahwa tujuh orang terlibat dalam kejahatan tersebut, dengan tiga orang diidentifikasi sebagai tersangka utama dan empat lainnya bertindak sebagai perantara yang membantu merencanakan operasi.
