BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperbarui data korban banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatra hingga Rabu (2/12) malam.
Berdasarkan informasi yang dirilis melalui situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB) pada pukul 23.20 WIB, tercatat 770 orang meninggal dunia, 463 orang hilang, dan 2.600 orang mengalami luka-luka. Sementara itu, jumlah warga terdampak mencapai 3,3 juta jiwa.
Berikut rincian datanya:
Jumlah korban meninggal: 770 jiwaJumlah korban hilang: 463 jiwa.Jumlah terluka: 2.600 jiwa.Jumlah korban terdampak: 3,3 juta jiwa
Sebaran Korban Meninggal per Provinsi
Aceh: 277 jiwaSumatra Barat: 194 jiwaSumatra Utara: 299 jiwa
Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya
Selain korban jiwa, Pusdatin BNPB juga mencatat kerusakan signifikan pada permukiman dan fasilitas umum di tiga provinsi tersebut. Terdapat 10.400 rumah rusak yang tersebar di 51 kabupaten terdampak.
Kerusakan fasilitas umum juga cukup masif, mencakup:
Jembatan: 45,48% rusakFasilitas ibadah: 20,21%Fasilitas pendidikan: 32,92%Fasilitas kesehatan: 1,38%
BNPB menegaskan bahwa data ini masih bersifat dinamis dan akan diperbarui secara berkala seiring proses pendataan di lapangan.
Operasi Modifikasi Cuaca Masih Berjalan
Untuk mendukung percepatan penanganan bencana, BNPB masih melanjutkan operasi modifikasi cuaca (OMC) terutama di Sumatra Utara dan Aceh. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa OMC dilakukan tidak hanya untuk mempercepat pembersihan jalur transportasi, tetapi juga memastikan distribusi logistik melalui jalur udara berjalan aman.
“Untuk Sumatera Utara dan Aceh, itu operasi modifikasi cuaca masih terus kita lakukan, tujuannya tidak hanya untuk mempercepat operasi pembersihan jalur-jalur transportasi dan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh tim darat, tetapi ini juga untuk memastikan bahwa distribusi logistik melalui jalur udara, itu tidak terganggu oleh cuaca buruk,” kata Abdul Muhari dalam Konferensi Pers Update Penanganan Bencana Banjir Longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar.
