Update Data Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumatera: 744 Meninggal Dunia 551 Hilang

Kawasan permukiman penduduk yang rusak pascabanjir bandang di Desa Kuta Teungoh, Beutong Ateuh Banggalang, Nag
Kawasan permukiman penduduk yang rusak pascabanjir bandang di Desa Kuta Teungoh, Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, Aceh, 30 November 2025. (Antara/Syifa Yulinnas)
0 Komentar

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban banjir dan tanah longsor di Sumatra hingga Selasa (2/12) malam.

Data tersebut diperbarui BNPB melalui situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), Selasa (2/12) yang dilihat pukul 23.25 WIB, jumlah korban meninggal tercatat 744 jiwa, korban hilang 551 jiwa, dan 2.600 orang mengalami luka-luka.

Berikut rincian datanya:

Jumlah korban meninggal: 744 jiwaJumlah korban hilang: 551 jiwa.Jumlah terluka: 2.600 jiwa.Jumlah korban terdampak: 3,3 juta jiwaJumlah korban mengungsi: 1,1 Juta jiwaJumlah kabupaten terdampak: 50 kabupaten

Adapun, rincian jumlah korban meninggal berdasarkan provinisi yaitu

Aceh: 218 jiwaSumatra Barat: 225 jiwaSumatra Utara: 301 jiwa

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut Sumatera Utara sebagai wilayah dengan korban terbanyak, terutama di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, dan Mandailing Natal.

BNPB juga mencatat peningkatan signifikan pada jumlah pengungsi dan warga terdampak, dengan pendataan kini menggunakan satuan jiwa, bukan kepala keluarga, untuk memberikan gambaran lebih akurat.

“Ini datanya sudah lebih rinci, bukan lagi KK tapi menjadi jiwa, karena tentu saja namanya pengungsi itu bukan hitungannya keluarga, tapi harus jiwa,” ujarnya.

Seluruh data bersifat dinamis dan dapat berubah seiring upaya pencarian, evakuasi, dan pendataan di lapangan. Tim BNPB bersama TNI, Polri, pemerintah daerah, dan relawan terus memperluas jangkauan evakuasi, termasuk ke daerah-daerah terpencil, serta memulihkan akses dan menyediakan kebutuhan dasar bagi pengungsi.

0 Komentar