KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyampaikan laporan dari para operator seluler yang mengatakan lebih dari 90 persen menara pemancar di wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Barat dan Sumatra Utara kembali beroperasi.
Hal tersebut menandai pemulihan jaringan seluler di wilayah terdampak banjir dan longsor di wilayah tersebut menunjukkan progres signifikan. Pemerintah memastikan percepatan pemulihan dilakukan agar warga dapat kembali berkomunikasi dan mengakses informasi penting.
Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan pemulihan layanan komunikasi menjadi prioritas pemerintah untuk memastikan kebutuhan warga dan koordinasi penanganan bencana tetap berjalan.
Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya
“Para operator seluler melaporkan, di Sumbar sudah 95 persen pulih dan Sumut 90 persen. Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60 persen menara tidak beroperasi. Pemerintah bersama operator dan PLN terus bekerja agar layanan segera normal kembali,” kata Meutya.
Per Senin (01/12) pukul 00.00 WIB, total menara pemancar yang mengalami gangguan di tiga provinsi berjumlah 2.804 menara, terdiri atas 1.969 menara di Aceh, 681 di Sumatera Utara, dan 154 di Sumatera Barat.
Pemulihan di Aceh ditargetkan meningkat signifikan dalam empat hari ke depan seiring perbaikan pasokan listrik oleh PLN. Pemerintah juga bekerja sama dengan TNI untuk mempercepat pengiriman material perbaikan ke daerah yang sulit dijangkau.
Selain pemulihan teknis, Meutya mengapresiasi langkah operator seluler yang memberikan diskon tarif dan perpanjangan masa aktif kartu bagi pengguna di wilayah terdampak.
Menkomdigi mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas, serta memanfaatkan kanal resmi untuk informasi bencana melalui tautan https://s.id/TanggapBencanaSumatra.
Kemkomdigi menggelar rapat koordinasi penanganan akses telekomunikasi pada bencana banjir dan longsor Sumatera di Balai Monitoring Frekuensi Kota Medan, Senin (1/12).
Rapat tersebut dihadiri Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Direktur Utama PT Telkomsel, Direktur & Chief Regulatory Officer XL Axiata, CRO Indosat Ooredoo, Perwakilan Starlink Indonesia, PT Pos Indonesia, RRI, TVRI, ANTARA dan pemerintah daerah terdampak.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
Turut mendampingi Menkomdigi, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto dan Direktur Utama BAKTI Fadhilah Mathar.
