Ketika ditanya apakah tentara sudah mulai mengevaluasi hasil perang, peneliti tersebut menyebutkan bahwa beberapa tentara mulai memahami apa yang telah mereka lakukan.
Munculnya trauma psikologis di antara tentara, termasuk bunuh diri dan gangguan yang tersembunyi di bawah nama cedera moral akan memperburuk situasi dan meninggalkan dampak jangka panjang pada generasi mendatang.
Hubungan antara militer dan pemerintah sangat tegang, karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha memperpanjang perang dan memanfaatkan kekacauan untuk tetap berkuasa.
Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya
David mengatakan Netanyahu tidak akan ragu untuk meningkatkan eskalasi di Gaza atau Lebanon atau bahkan Iran jika dia yakin hal itu akan menguntungkannya.
Peneliti ini juga membahas intervensi AS yang semakin meningkat dengan menunjukkan bahwa rencana Presiden AS Donald Trump untuk Gaza pada dasarnya memiliki dimensi ekonomi.
Pendirian pangkalan AS di Israel untuk pertama kalinya merupakan perubahan sensitif dalam keseimbangan kedaulatan, meskipun pada akhirnya kontrol efektif akan tetap berada di tangan Israel, menurut pendapatnya.
Peneliti yang berspesialisasi dalam bidang militer di Timur Tengah ini merangkum pandangannya tentang masa depan.
Israel sedang bergerak menuju masyarakat militer yang keras dan dipenuhi kekerasan, yang tunduk pada pengaruh aliran nasionalis-Kristen di dalam lembaga-lembaga kekuasaan, yang menimbulkan ancaman paling serius bagi masa depan negara itu sendiri dan seluruh kawasan.
