Dewi Astutik 'Mami' Penyelundup 2 Ton Sabu dalam Jaringan Internasional Golden Triangle

Petugas BNN menggiring Dewi Astutik buron interpol kasus penyelundupan dua ton sabu.(Humas BNN)
Petugas BNN menggiring Dewi Astutik buron interpol kasus penyelundupan dua ton sabu.(Humas BNN)
0 Komentar

BADAN Narkotika Nasional (BNN) bersama tim gabungan dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI berhasil menangkap Dewi Astutik, atau yang dikenal sebagai Mami, penyelundup dua ton sabu dalam jaringan internasional Golden Triangle.

Dewi Astutik, yang juga masuk daftar buronan aparat penegak hukum Korea Selatan, diringkus di kawasan Sihanoukville, wilayah barat Kamboja. Usai ditangkap, Dewi segera dipulangkan ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, pada Selasa sore.

Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto di Tangerang menjelaskan bahwa penangkapan Dewi dilakukan melalui operasi gabungan dengan kepolisian setempat di Sihanoukville, Kamboja.

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

“Operasi ini mendapat dukungan penuh dari Atase Pertahanan RI di Kamboja dan BAIS TNI, yang berperan besar dalam memetakan pergerakan lintas negara serta mengoordinasikan kerja sama regional,” ujarnya.

Ia menerangkan bahwa Dewi ditangkap ketika sedang dalam perjalanan menuju lobi sebuah hotel di Sihanoukville. Penangkapan berlangsung cepat dan tanpa perlawanan. Setelah diamankan, Dewi dipindahkan ke Phnom Penh untuk interogasi sekaligus verifikasi identitas sebelum proses pemulangannya ke Indonesia.

“Dewi Astutik akan menjalani pemeriksaan intensif untuk menelusuri alur pendanaan, logistik, serta pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan internasional yang beroperasi di sejumlah negara,” jelasnya.

Dewi diketahui merupakan aktor intelektual di balik upaya penyelundupan dua ton sabu jaringan Golden Triangle yang digagalkan pada Mei 2025, serta sejumlah kasus besar pada 2024 yang terkait jaringan Golden Crescent.

Di bawah kendalinya, jaringan tersebut bergerak mengambil dan mendistribusikan berbagai jenis narkotika, termasuk kokain, sabu, dan ketamin, ke negara-negara di Asia Timur dan Asia Tenggara.

“BNN menegaskan bahwa langkah penindakan tidak berhenti di penangkapan, tetapi akan terus berlanjut hingga seluruh struktur jejaring yang selama ini beroperasi masif dan terorganisir dapat dibongkar,” tegas Suyudi.

0 Komentar