PEMIMPIN umat Katolik sedunia, Paus Leo, bicara mengenai penyelesaian konflik Israel dan Palestina. Paus Leo menegaskan pengakuan berdirinya negara Palestina menjadi satu-satunya solusi dalam mengatasi persoalan kedua negara itu.
Penegasan itu disampaikan Paus Leo saat berbicara kepada wartawan dalam penerbangan dari Turki ke Lebanon pada Minggu (30/11). Paus Leo mengakui solusi pengakuan negara Palestina saat ini masih terhambat oleh sikap Israel.
“Kita semua mengetahui bahwa saat ini Israel masih belum menerima solusi itu, tetapi kita melihatnya sebagai satu-satunya solusi,” kata Paus Leo dalam konferensi pers pertamanya di dalam pesawat dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (1/12/2025).
Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya
“Kita juga berteman dengan Israel dan kami berusaha menjadi mediator antara kedua pihak yang dapat membantu mereka mencapai solusi yang adil bagi semua orang,” tambah Paus Leo yang berbicara dalam bahasa Italia.
Pernyataan tersebut disampaikan Paus Leo di sela-sela kunjungan perdananya ke luar negeri, tepatnya ke Turki dan Lebanon, sejak dia terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia yang beranggotakan 1,4 miliar jiwa pada Mei lalu.
Di satu sisi, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menegaskan kembali sikapnya menentang negara Palestina, bahkan setelah sekutu utamanya, Amerika Serikat (AS), mengindikasikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina.
Paus Leo juga mengatakan bahwa dirinya dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membahas konflik Israel-Palestina dan Ukraina-Rusia. Dia menyebut Ankara memiliki peran penting dalam membantu untuk mengakhiri kedua konflik tersebut.
Selama kunjungan ke Turki, Paus Leo memperingatkan bahwa masa depan umat manusia terancam karena banyaknya konflik berdarah di dunia dan mengutuk kekerasan atas nama agama.
Turki yang mayoritas penduduknya Muslim, juga menjadi rumah bagi Patriark Ekumenis Bartholomew, pemimpin spiritual 260 juta umat Kristen Ortodoks di dunia.
Paus Leo memuji Turki sebagai contoh koeksistensi beragama. “Orang-orang dari berbagai agama dapat hidup damai. Itulah salah satu contoh dari apa yang saya pikir kita semua cari di dunia,” sebutnya.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
Dari Turki, Paus Leo mengunjungi Lebanon hingga Selasa (2/11), setelah itu akan kembali ke Roma.
