November-Februari 2026: BMKG Ingatkan Ancaman Siklon Tropis di Perairan Selatan Indonesia

November-Februari 2026: BMKG Ingatkan Ancaman Siklon Tropis di Perairan Selatan Indonesia
Logo BMKG (Dok.bmkg.go.id)
0 Komentar

BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, (BMKG) memperingatkan ancaman siklon tropis di perairan selatan wilayah Indonesia pada November-Februari 2026.

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengatakan potensi ancaman bibit siklon tersebut bisa berdampak ke wilayah Bengkulu, selatan Pulau Jawa, Sumatra bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua Selatan.

“Perlu saya sampaikan hari ini, bahwa periode pada November sampai Februari nanti, ini sekarang kita masuk Desember, bahwa ada ancaman terjadinya atau terbangkitnya bibit siklon di perairan selatan dari Indonesia,” kata Faisal di dalam Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Jakarta, Senin (1/12/2025).

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

Dia menjelaskan siklon tropis membuat curah hujan akan lebih tinggi, sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Faisal menyebut siklon tropis sebelumnya pernah terjadi di sejumlah daerah. Salah satunya, siklon tropis senyar yang menjadi faktor penyebab banjir di Sumatra pada 2001. Kemudian, siklon tropis cempaka di perairan selatan Jawa di Yogyakarta pada 2017.

“Kami perlu bersiap juga apabila siklon tropis dengan kategori yang lebih tinggi, lebih kuat, itu terjadi pada daerah-daerah atau provinsi yang padat penduduknya. Ini kesiapsiagaan perlu kita siapkan mulai sekarang,” tutur Faisal.

Faisal mengingatkan Indonesia akan mengalami puncak musim hujan pada Januari dan Februari 2026. Dengan demikian, Faisal mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Sekarang Desember, Januari, Februari, karena puncak musim hujan masih di bulan Januari dan Februari, maka kewaspadaan perlu kita tingkatkan. Kemungkinan bibit siklon itu dapat terjadi sekarang di perairan selatan dari Indonesia,” tutup Faisal.

0 Komentar