KASUS kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan hingga kini belum juga tuntas. Pihak keluarga terus mendesak polisi menaikkan kasus tersebut ke tingkat penyidikan.
Bahkan yang terbaru adalah, kuasa hukum dari keluarga Arya Daru, Martin Lukas Simanjuntak mencecar polisi soal adanya sidik jari di lakban yang melilit di muka Arya Daru saat ditemukan tidak bernyawa di kamar kosnya.
“Secara kesimpulan disampaikan tidak ada DNA orang lain selain Arya Daru. Tadi kami sempat gali itu ternyata ada empat sidik jari,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya
Dirinya mengaku masih kurang puas dengan polisi yang hanya memeriksa satu sidik jari, tanpa memeriksa tiga sidik jari lainnya. Polisi beralasan tidak adanya DNA orang lain yang ditemukan, sehingga pemeriksaan hanya satu sidik jari.
“Jadi masalah sidik jari itu, itu masalah yang sangat krusial juga. Kami juga baru tahu ada tiga sidik jari yang melekat di lakban itu, tapi yang yang bisa teridentifikasi oleh inafis itu hanya milik almarhum, yang tiga lagi tidak,” jelasnya.
Karena itu pihak keluarga melalui kuasa hukum yang ditunjuk, mendesak polisi kembali mengidentifikasi sidik jari yang belum diperiksa tersebut. Dengan begitu akan terang benderang, apakah sidik jari sesuai milik korban atau orang lain.
“Saya tanya, apakah yang tiga itu tidak bisa teridentifikasi milik siapa? Almarhum atau orang lain? Penyidik tidak bisa menjawab,” tandasnya.
Sebelumnya, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas dalam kondisi kepala korban tertutup atau terikat lakban, sementara tubuhnya tertutup selimut di atas kasur kamar kos nomor 105 Jl Gondangdia Kecil, Menteng, Jakpus, Selasa (8/7/2025).
Ia tinggal seorang diri di kamar kos tersebut, sementara istri dan anaknya berada di kampung halaman. Ia ditemukan pertama kali oleh penjaga kos yang diminta bantuan oleh istrinya lantaran tidak ada kabar.
Setelah dicek, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan penjaga kos segera melapor pihak kepolisian. Korban langgsung dievakuasi ke RSCM untuk dilakukan autopsi.
