KETUA Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, menegaskan bahwa polemik yang saat ini mencuat di tubuh Nahdlatul Ulama tidak bisa langsung dikaitkan dengan kepentingan politik tertentu. Menurutnya, hingga saat ini belum ada bukti yang jelas mengenai adanya aktor atau tujuan politik di balik dinamika tersebut.
“Unsur politis itu orang bisa khawatir, tapi unsur politis apa? Dengan analisa seperti apa? Ini semuanya tidak jelas,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, Minggu (23/11/2025) malam.
Ia menilai, setiap dinamika yang melibatkan perbedaan pandangan biasanya selalu ditarik ke ranah politik. Namun dalam kasus ini, ia menegaskan belum ada hal yang dapat dibuktikan secara konkret
Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya
“Orang selalu menyebut unsur politis. Tapi ini politiknya siapa? Untuk siapa? Hari ini kita belum bisa lihat apa-apa,” tegasnya.
Gus Yahya kemudian menekankan bahwa persoalan yang muncul lebih didorong oleh perbedaan pendapat dan persepsi, serta beredarnya informasi yang belum diklarifikasi secara menyeluruh. Ia menyebut informasi yang belum diuji kebenarannya berpotensi menjadi fitnah dan merugikan banyak pihak.
“Informasi yang belum diklarifikasi dengan tuntas itu jadinya fitnah. Maka harus diklarifikasi sampai tuntas supaya tidak ada lagi fitnah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa fitnah merupakan bentuk ketidakadilan yang dampaknya sangat berat bagi pihak yang menjadi korban. Karena itu, ia meminta seluruh pihak untuk menghentikan penyebaran rumor dan prasangka yang tidak berdasar.
“Rumor-rumor yang tidak jelas yang merupakan praduga, prasangka harus dihentikan, bukan dihembuskan atau dikultus-kultuskan,” kata Gus Yahya.
Sebelumnya, Gus Yahya menegaskan tidak punya niat mundur dari jabatannya. Hal itu ia sampaikan di tengah munculnya dinamika internal organisasi.
“Masa amanah yang saya terima dari Muktamar Ke-34 berlaku selama lima tahun dan akan dijalankan secara penuh,” kata Gus Yahya, usai menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (23/11/2025), seperti diberitakan Antara.
Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan
Gus Yahya juga mengklarifikasi hingga kini dirinya belum menerima surat resmi dalam bentuk apa pun terkait isu-isu internal yang beredar. Salah satu dokumen yang beredar di khalayak mengenai risalah hasil rapat harian Syuriah pada Kamis (20/11) berisikan pesan yang meminta Gus Yahya mundur dari jabatannya.
