Gus Yahya: Para Kiai Sepakat Penyelesaian Masalah Dikembalikan pada AD/ART NU

Gus Yahya Cholil Staquf saat menyampaikan arahan ketika menerima kunjungan PWNU Jawa Barat dan PCNU se-Jabar d
Gus Yahya Cholil Staquf saat menyampaikan arahan ketika menerima kunjungan PWNU Jawa Barat dan PCNU se-Jabar di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta.
0 Komentar

KETUA Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengundang puluhan alim ulama ke Gedung PBNU, Jakarta, pada Minggu (23/11/2025) malam. Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 50 kiai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara hingga daerah lainnya.

Menurut Gus Yahya, seluruh kiai yang hadir menyayangkan polemik yang muncul setelah beredarnya risalah hasil rapat harian Syuriah PBNU yang memuat desakan agar dirinya mengundurkan diri. Para kiai disebut sepakat agar penyelesaian masalah dikembalikan pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU.

“Tidak ada suara lain dari para kiai yang hadir ini selain menyesalkan apa yang terjadi dengan rapat harian Syuriah yang lalu berikut yang disebut hasil berupa risalahnya. Semuanya menghendaki agar segala sesuatu yang jadi masalah dalam organisasi dikembalikan kepada AD/ART,” ujar Gus Yahya dalam konferensi pers.

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

Sebagai tindak lanjut, para ulama sepakat akan menggelar pertemuan lanjutan yang lebih besar dan melibatkan kiai sepuh, serta unsur kepemimpinan NU lainnya. Pertemuan itu rencananya digelar di Pesantren Lirboyo, Kediri.

“Insyaallah waktu belum ditentukan, tapi kesepakatan sudah dicapai bahwa tidak lama lagi akan diselenggarakan pertemuan itu. Mudah-mudahan bisa menjadi pembuka jalan keluar dari masalah yang ada sekarang,” ujarnya.

Sebelumnya, Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Said Asrori, menegaskan bahwa tidak ada pemaksaan pengunduran diri terhadap Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Ia memastikan seluruh pengurus sepakat menyelesaikan masa khidmah hingga Muktamar mendatang.

“Jadi sekali lagi, tidak ada pengunduran dan tidak ada pemaksaan pengunduran diri. Tidak ada. Ini sekali lagi saya tegaskan, tidak ada. Semuanya pengurusan harian PBNU mulai Rais Aam sampai jajaran, Ketua Umum dan jajaran sempurna sampai Muktamar yang akan dating,” ujar dia dalam konferensi pers, di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (23/11/2025) malam.

Said Asrori menjelaskan bahwa sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PBNU, pergantian kepengurusan hanya dapat dilakukan melalui mekanisme tertinggi organisasi, yakni Muktamar Nahdlatul Ulama.

0 Komentar