PROSES pembangunan ulang pagar Gedung Sate kini sedang menarik perhatian. Pagar yang jadi akses keluar-masuk kantor Gubernur Jabar itu bakal diganti dengan konsep arsitektur bernama Gapura Candi Bentar.
Di tengah proses pembangunannya, warga maupun netizen di sosial media yang melihat bentuk baru gerbang Gedung Sate menjadi terbelah. Ada yang mendukung karena bentuk gerbang itu merepresentasikan kearifan lokal, tapi tak sedikit yang merasa heran karena sentuhannya berbeda dengan gaya bangunan kolonial.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi pun turut buka suara soal perdebatan netizen di dunia maya. Ia memastikan, pembangunan ulang pagar Gedung Sate menjadi Gapura Candi Bentar sudah dilakukan dengan proses perencanaan bersama arsitektur yang handal.
Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya
“Jangan ngikutin netizen. Kita ngikutin arsitek, gitu loh. Kalau ngikutin netizen, enggak akan selesai-selesai, nanti ada banyak versinya,” kata Dedi Mulyadi dikutip Jumat (21/11/2025).
Dedi Mulyadi mengaku pembangunan Gapura Candi Bentar bukan datang secara sembarangan. Secara pribadi, pihaknya mengaku telah mematangkan konsep gapura itu untuk menyempurnakan tata ruang-ruang gedung bersejarah.
“Tapi banyak netizen juga yang memuji, kok. Enggak ada masalah. Kita ikutin arsitek yang ahli di bidang penataan ruang, terutama untuk membangun, menata, menyempurnakan ruang2 gedung yang bersejarah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Jawa Barat, Mas Adi Komar, membenarkan bahwa revitalisasi gapura dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat karakter visual Gedung Sate.
“Memang secara umum kota pemerintah terus berbenah kaitan dengan lingkungan dan sarana prasarana di Gedung Sate karena sebagai ikon Jawa Barat dan perlu representasi visual yang lebih kuat terkait kekhasan Jawa Barat,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Ia menjelaskan, kondisi infrastruktur pagar Gedung Sate memang sudah lama tidak diperbarui. Beberapa bagian bahkan mengalami kerusakan menyusul sejumlah aksi unjuk rasa dalam beberapa waktu ke belakang.
“Beberapa kali kemarin ada aktivitas unjuk rasa yang memang saat itu berlangsung berdampak pada infrastruktur pagar, jadi ada yang perlu diperkuat kembali dan sementara ini kita masih tambal sulam perbaikannya, tidak menyeluruh,” tutur Mas Adi.
