“Jangan ikutin netizen, tapi ikutin arsitek. Kalau ikutin netizen gak akan selesai,” ujar Dedi Mulyadi usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Kamis (20/11).
Dedi menegaskan bahwa pembangunan di kawasan bersejarah harus diserahkan kepada ahlinya, dalam hal ini arsitek tata ruang yang memahami filosofi bangunan, bukan berdasarkan selera publik di dunia maya yang beragam.
“Ikuti arsitek yang ahli dalam bidang tata ruang, terutama ruang-ruang yang bersejarah,” tutur Dedi.
