Kontroversi AKN NU Undang Pro Zionis Peter Berkowitz Berujung Desakan Gus Yahya Mundur dari Ketum PBNU

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Indonesia, Yahya Cholil Staquf.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Indonesia, Yahya Cholil Staquf.
0 Komentar

KETEGANGAN di internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencuat setelah beredarnya risalah rapat harian Syuriyah yang memuat desakan agar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mundur atau diberhentikan dari jabatannya.

Dokumen tersebut merupakan hasil pertemuan tertutup pengurus harian Syuriyah PBNU di Hotel Aston City Jakarta pada Kamis, 20 November 2025. Risalah itu ditandatangani Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.

Salah satu poin penting dalam risalah rapat yang dihadiri 37 dari total 53 anggota Syuriyah tersebut menyoroti kehadiran narasumber yang diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan Zionisme Internasional dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional NU (AKN NU). Kehadiran narasumber itu dinilai tidak sesuai dengan nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dan bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.

Latar Belakang Polemik AKN NU dan Peter Berkowitz

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Sebelum munculnya desakan mundur, Rais Aam PBNU telah meminta agar AKN NU dievaluasi secara menyeluruh. Permintaan itu disampaikan melalui surat bertanggal 25 Agustus 2025, yang berisi instruksi penghentian atau penangguhan program serta peninjauan ulang Nota Kesepahaman PBNU dengan Center for Shared Civilizational Values (CSCV), terutama usai polemik kehadiran akademisi Peter Berkowitz.

“Permintaan itu disampaikan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar melalui surat tertanggal 25 Agustus 2025 kepada Ketua Umum PBNU perihal Penghentian/Penangguhan Pelaksanaan AKN NU dan Nota Kesepahaman PBNU dengan CSCV, setelah beliau mencermati pemberitaan yang berdampak sangat negatif terhadap PBNU dan jamiyah NU,” kata Ketua Tim Koordinasi dan Supervisi Syuriyah PBNU Mohammad Nuh di Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 9 September 2025 dikutip dari Antara.

Dalam surat tersebut, Rais Aam meminta AKN NU dihentikan sementara hingga evaluasi menyeluruh dilakukan oleh Tim Syuriyah. Nota Kesepahaman dengan CSCV juga diminta dihentikan menyusul kritik terhadap latar belakang narasumber.

Kehadiran Peter Berkowitz memang menuai kritik publik lantaran ia dikenal sebagai akademikus yang kerap membela Israel. Ia juga menulis sejumlah buku yang dianggap pro-Zionis, salah satunya Israel and the Struggle over the International Laws of War (2012).

Pada 28 Agustus 2025, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan dalam mengundang Peter Berkowitz tanpa menimbang rekam jejaknya. Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU tetap konsisten mendukung perjuangan Palestina.

0 Komentar