Menurut Vian, Levi tak pernah bercerita padanya soal apakah dia mengidap penyakit keras atau tidak. Vian dan keluarga telah menunjuk kuasa hukum, yakni Zainal Abidin Petir.
Zainal mengungkapkan, setelah menemukan Levi tak bernyawa di kamarnya, AKBP Basuki sempat mengirimkan foto kondisi almarhumah kepada angggota keluarga korban yang tinggal di Purwokerto. “Foto itu sudah dikirim, (dalam foto tersebut) ini ada bercak darah di paha, seperti masih segar mengalir darahnya. Kemudian di perut. Itu menurut pengakuan Bu Tiwi, bude dari almarhumah,” kata Zainal.
Dia menambahkan, ketika bude dari Levi belum sempat menyimpan foto-foto tersebut, AKBP Basuki terlebih dulu menghapusnya. “Foto-foto itu belum sempat disimpan, tapi dihapus lagi. Artinya ditarik lagi oleh pengirimnya,” ucapnya.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Menurut Zainal, hal tersebut menambahkan kecurigaan keluarga Levi. “Saya tidak bisa mengatakan apakah (Dwinanda) dibunuh atau diapakan. Yang jelas kami meragukan kematiannya secara wajar,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini terdapat beberapa barang bukti yang sudah diamankan kepolisian, termasuk gawai dan laptop milik almarhumah. Zainal menekankan, Polda Jateng harus bisa mengungkap kasus kematian Levi secara terang dan transparan.
“Kapolda Jawa Tengah harus bisa mengungkap, karena bukti semua ada. Laptop dan HP sudah diamankan kepolisian. Saya selaku kuasa hukum minta supaya transparan, jangan ditutup-tutupi,” kata Zainal.
