Prediksi Jokowi di Bloomberg New Economy Forum 2025: Bakal Ada Revolusi Humanoid

Mantan Presiden RI, Joko Widodo berpidato dalam Bloomberg New Economy Forum 2025 di Singapura, 21 November 202
Mantan Presiden RI, Joko Widodo berpidato dalam Bloomberg New Economy Forum 2025 di Singapura, 21 November 2025. Dokumentasi Ajudan Jokowi.
0 Komentar

MANTAN Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berpidato di Bloomberg New Economy Forum 2025 yang digelar di Singapura, pada Jumat, 21 November 2025. Jokowi berpidato sebagai anggota Dewan Penasihat Bloomberg New Economy.

Dalam pidatonya, Jokowi menjabarkan serangkaian refleksi satu dekade pembangunan Indonesia dan peta jalan menuju intelligence economy atau ekonomi berbasis kecerdasan, yang disebutnya sebagai babak baru persaingan global.

Jokowi mengawali pidatonya dengan mengulas kilas balik 10 tahun kepemimpinannya di Indonesia pada 2014-2024. Ia menyebut tantangan utama saat menjadi Presiden ialah pertanyaan sederhana namun fundamental, yakni bagaimana membangun ekonomi yang kuat untuk 280 juta penduduk.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

“Perubahan tidak pernah mudah, tetapi perubahan itu perlu,” kata Jokowi yang dikutip dari kanal YouTube Bloomberg New Economy 2025, pada Jumat, 21 November 2025.

Ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini menjelaskan pembangunan infrastruktur fisik dan digital menjadi prioritas. Sebab, tanpa infrastruktur yang kuat, ekonomi tidak akan bisa tumbuh. Ia menyebut jalan, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik, jaringan digital, pusat data, hingga satelit baru sebagai fondasi utama yang telah dibangun di masa pemerintahannya.

Menurut Jokowi, kesuksesan startup Indonesia dan transformasi digital nasional bukan sesuatu yang kebetulan. Ia menegaskan, sebelum memasuki era intelligence economy, negara harus memiliki dua pondasi, yaitu infrastruktur dan regulasi yang mendukung inovasi.

“Infrastruktur memberikan fondasi bagi konektivitas dan aliran data. Regulasi yang tepat membuat ekosistem tumbuh lebih kuat dan lebih cepat,” ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini mencontohkan Gojek, Tokopedia, Halodoc, Traveloka, serta sistem pembayaran QRIS sebagai hasil dari ekosistem yang telah disiapkan. Ia juga menyinggung hilirisasi dan industri baterai kendaraan listrik sebagai langkah Indonesia memasuki ekonomi cerdas.

Jokowi mengatakan data dan informasi bukan sekadar kekuatan, tetapi modal baru bangsa. “Ekonomi cerdas dibangun di atas seberapa baik kita menggunakan data,” kata Jokowi.

Menurut dia, kebijakan yang tepat berawal dari kemampuan mengumpulkan dan menganalisa data. Ia menekankan pentingnya melatih anak muda dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memahami keterampilan digital, mulai dari kecerdasan buatan atau AI, coding, algoritma, dan machine learning.

0 Komentar