UPAYA revitalisasi Sungai Sukalila mulai menunjukkan perkembangan signifikan. Kegiatan bersih-bersih yang digelar di kawasan Kalibaru menjadi langkah awal penting dalam penataan sungai yang selama ini mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kota Cirebon.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil sampel sedimen dari tiga segmen sungai. Hasil pemeriksaan menunjukkan sedimen tidak mengandung zat berbahaya.
“Alhamdulillah tidak ada kandungan zat berbahaya, sehingga lumpur dapat kita angkut dan buang ke lokasi yang telah disepakati,” ujarnya.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Dwi menambahkan bahwa pihaknya tengah mematangkan metode pengangkutan sedimen agar prosesnya dapat berjalan optimal. Tantangan utama adalah tingginya kadar air pada lumpur yang harus ditangani dengan teknik khusus.
“Yang perlu kita pikirkan adalah metode pengambilan dan pengangkutannya, karena sedimen bercampur air. Idealnya, ketika diangkut kadar airnya minimal. Ini menjadi perhatian kita,” jelasnya.
Penataan Sungai Sukalila akan dilakukan secara bertahap, mulai dari segmen satu hingga segmen tiga. Segmen dua menjadi fokus awal karena dinilai paling mudah ditangani.
“Kami meminta dukungan Wali Kota dan DPRD agar Sungai Sukalila dapat menjadi ikon baru Kota Cirebon di masa mendatang,” tegas Dwi.
Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana revitalisasi tersebut. Ia menegaskan bahwa DPRD sejak awal mengikuti perkembangan penataan Sungai Sukalila dan siap memfasilitasi koordinasi antara pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat.
“Intinya kami ingin BBWS bekerja dengan nyaman. Sungai Sukalila harus bersih dan bisa menjadi ikon baru Kota Cirebon,” ujar Andrie.
Ia juga menjelaskan bahwa kunjungannya bersama BBWS ke sejumlah lembaga bukan untuk melaporkan sesuatu, melainkan menyampaikan aspirasi kepada Komisi V DPR RI. Aspirasi tersebut sudah diterima, meski rencana kunjungan pada masa sidang November batal dilakukan.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
“Waktu itu sudah tersampaikan ke teman-teman di Komisi V. Mereka sempat merencanakan datang, tapi akhirnya batal. Mudah-mudahan masa sidang berikutnya mereka bisa hadir,” tambahnya.
