TANTANGAN semakin berat dihadapi komunitas kearsipan di Kota Cirebon saat ini dan masa depan. Kesadaran akan pentingnya arsip di Kota Cirebon masih rendah. Masih banyak dijumpai pengelolaan arsip ditangani oleh sumber daya manusia yang bukan bidang pengelolaan kearsipan.
“Jadi Break True atau terobosan yang paling utama adalah kesadaran kita bahwa arsip itu penting, arsip itu dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni bahkan arsip itu dapat dicari dalam tempo yang sangat cepat. Itu yang pertama harus dilakukan,” ungkap pegiat arsip Kota Cirebon, Samsudin, Rabu, (19/11).
Otong, panggilan akrabnya yang saat ini sudah purna bakti di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cirebon sangat mafhum sumber daya manusia yang ditempatkan di bidang pengelolaan kearsipan kota Cirebon adalah SDM yang belum mumpuni. “Ironisnya, SDM yang memiliki kemampuan di bidang kearsipan kurang diberdayakan,” ungkapnya.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Menurutnya, pengelolaan kearsipan adalah salah satu hal yang terpenting dari bagian manajemen kearsipan. Kegiatan pengelolaan kearsipan wajib dilaksanakan guna meningkatkan wawasan dan kualitas SDM di bidang kearsipan. Termasuk meningkatkan kualitas layanan dan standarisasi kearsipan.
“Ada dugaan ketidakmengertian dari sumber daya manusia yang baru bahwa pengelolaan arsip ini ditangani oleh bidang tertentu yang bukan ahli di bidang kearsipan. Sesungguhnya arsiparis memiliki akses berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Kota Cirebon Nomor 32 Tahun 2019 tentang Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Dinamis,” ungkapnya.
Ia menambahkan bila diibaratkan sebuah bangunan, sumber daya manusia (SDM) merupakan pondasinya. Bangunan tersebut akan kuat, bila pondasinya juga kuat, begitu pun sebaliknya.
Sama halnya dengan SDM yang dimiliki suatu instansi atau organisasi. Ketika sumber daya manusianya baik, maka segala hal dalam bangunan megah instansi itu juga baik. Begitu pula dengan orang-orang yang menangani dan mengelola arsip. Oleh sebab itu, mereka yang mengurusi kearsipan mesti memiliki latar belakang pendidikan kearsipan atau setidaknya telah mengikuti pelatihan kearsipan.
“Kedepan, arsiparis diharapkan mampu melestarikan arsip bernilai guna sejarah dan dapat dilestarikan dan ditangani oleh sumber daya manusia yang mumpuni,” pungkasnya.
