DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap kebiasaan siswa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana menyebut pelaku kerap membuka dark web atau forum dan situs gelap di internet.
Dark web itu berisikan video dan foto yang cukup sadis. Yakni, perang hingga pembunuhan.
“Yang bersangkutan kerap mengunjungi komunitas daring (terutama di forum dan situs-situs gelap) yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia, biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya,” kata Mayndra saat dikonfirmasi, Senin, 10 November 2025.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Namun, Mayndra tak merinci detail terkait dark web maupun forum yang kerap dikunjungi pelaku. Namun, siswa itu aktif mengakses dark web itu sejak tahun ini.
Peristiwa ledakan ini terjadi saat khotbah Salat Jumat pada Jumat siang, 7 November 2025. Ada 96 orang menjadi korban ledakan.
Total masih ada 32 orang yang dirawat. Rinciannya, 13 orang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, 17 orang di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, 1 orang di Rumah Sakit Pertamina Jaya, dan 1 orang di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Densus 88 Antiteror Polri menemukan tujuh peledak di lokasi diduga dibawa siswa terduga pelaku. Tiga di antaranya tidak meledak dan empat lainnya meledak di dua lokasi.
Selain itu, polisi juga menemukan dua senjata mainan di lokasi ledakan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut terduga pelaku ledakan itu sudah diketahui.
Pelaku merupakan siswa di SMAN 72 Jakarta. Namun, motif siswa melakukan tindak pidana ini masih didalami.
