Mengungkap 8 Istilah Asing di Senjata Mainan yang Ditemukan di Lokasi Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading

Ilustrasi peta fiktif Agartha. (Sampul buku Agartha, the Earth\'s Inner World karya Mariana Stjerna)
Ilustrasi peta fiktif Agartha. (Sampul buku Agartha, the Earth's Inner World karya Mariana Stjerna)
0 Komentar

Luca Traini

Nama Luca Traini ditemukan juga tertulis di bagian magasin senjata mainan dalam insiden ini. Traini adalah pelaku serangan penembakan bermotif rasis yang terjadi di Macerata, Italia, pada 3 Februari 2018.

Ia melakukan aksi penembakan secara acak dari dalam mobil dan menargetkan imigran kulit hitam, khususnya warga Afrika. Sedikitnya enam orang terluka akibat serangan tersebut.

Saat ditangkap, Traini membungkus tubuhnya dengan bendera Italia dan sempat melakukan salam fasis. Polisi menemukan pistol di dalam kendaraannya. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya tensi politik terkait isu imigrasi menjelang pemilu Italia waktu itu, dan banyak pihak mengecam aksi Traini sebagai bentuk teror rasis berbasis ideologi ultranasionalis.

Alexandre Bissonnette

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Selain Luca Traini, nama Alexandre Bissonnette juga ditemukan tertulis pada bagian magasin senjata mainan. Ia dikenal sebagai pelaku penembakan brutal di Masjid Kota Quebec, Kanada, pada 29 Januari 2017.

Dalam serangan tersebut, Bissonnette membunuh enam jemaah dan melukai enam orang lainnya saat salat berlangsung. Aksi ini disebut sebagai salah satu serangan bermotif kebencian paling mematikan dalam sejarah Kanada.

Bissonnette divonis penjara seumur hidup dengan masa minimum 40 tahun sebelum bisa mengajukan pembebasan bersyarat. Jaksa sebelumnya menuntut 150 tahun penjara tanpa kemungkinan bebas,

Motif utama serangan ini adalah kebencian terhadap imigran Muslim, di tengah meningkatnya kejahatan rasial di Kanada. Statistik resmi menunjukkan bahwa antara 2012–2015, kejahatan kebencian terhadap Muslim di Kanada meningkat lebih dari 250 persen.

Welcome to Hell

Frasa “Welcome to Hell” tertulis di antara bagian magasin dan tuas kokang senjata mainan. Kalimat ini secara harfiah berarti “Selamat Datang di Neraka”.

Natural Selection

Tulisan “Natural Selection” ditemukan juga dalam insiden ini. Frasa ini secara historis sangat lekat dengan tragedi penembakan sekolah Columbine High School di Colorado, Amerika Serikat, pada 20 April 1999.

Salah satu pelaku pembantaian tersebut, Eric Harris, mengenakan kaus bertuliskan “Natural Selection” saat ia bersama rekannya menembak mati 13 orang dan melukai 24 lainnya sebelum bunuh diri.

0 Komentar