JUMLAH wisatawan Nusantara (wisnus) ke Kota Cirebon tahun ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2024. Berdasarkan informasi dari BPS Kota Cirebon jumlah perjalanan wisnus dengan tujuan Kota Cirebon periode Januari hingga September 2025 tercatat sebesar 2,27 juta perjalanan.
Angka ini meningkat 40,36 persen dibandingkan Januari – September 2024 atau periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1,62 juta perjalanan.
Plt Kepala BPS Kota Cirebon, Ujang Mauludin, menjelaskan pelancong pada September 2025 dengan tujuan perjalanan ke Kota Cirebon didominasi dari wisnus dari Kabupaten Cirebon sebesar 51,18 persen, wisnus provinsi lain sebesar 17,35 persen, wisnus dari Kabupaten Indramayu sebesar 6,79 persen, Kabupaten Kuningan sebesar 5,24 persen, Kabupaten Majalengka sebesar 3,48 persen; dan Kota Bandung sebesar 2,76 persen. “Secara kumulatif, jumlah perjalanan wisatawan Nusantara sepanjang periode Januari – September 2025 ke Kota Cirebon cukup fluktuatif,” tutur Ujang.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Angka tertinggi terjadi pada April 2025 yaitu mencapai 297,74 ribu perjalanan. Sedangkan jumlah perjalanan wisnus pada periode Januari – September 2025 terendah terjadi pada Maret 2025, yaitu sebanyak 222,34 ribu perjalanan.
Sedangkan untuk tingkat penghunian kamar (TPK) hotel gabungan bintang dan nonbintang di Kota Cirebon pada September 2025 mencapai 38,47 persen. “Angka ini mengalami penurunan sebesar 8,58 poin dibandingkan September 2024,” tutur Ujang.
Lama Menginap Wisatawan
Untuk rata-rata lama menginap tamu (RLMT) baik di hotel bintang maupun nonbintang di Kota Cirebon pada September 2025 mencapai 1,28 hari, atau turun 0,06 poin dibandingkan September 2024.
Sementara itu untuk RLMT asing di Kota Cirebon pada September 2025 mencapai 2,74 hari. “Sedangkan RLMT Indonesia mencapai 1,26 hari,” tutur Ujang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengakui bahwa mayoritas wisatawan menghabiskan waktu kurang dari dua malam untuk menginap di Kota Cirebon.
“Kami terus berupaya untuk menambah lama waktu menginap wisatawan di Kota Cirebon,” tutur Agus. Semakin lama waktu menginap wisatawan akan berdampak pada ekonomi, baik itu perhotelan, kuliner dan sektor UMKM.
Untuk itu, lanjut Agus, mereka berupaya menggelar sejumlah event untuk meningkatkan lama menginap wisatawan di Kota Cirebon. Agenda yang sebelumnya berskala lokal kini diarahkan untuk naik level ke tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.
