KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11). Ia menyebut sebagian besar korban sudah diperbolehkan pulang, sementara dua orang lainnya masih menjalani operasi.
“Yang jelas sampai saat ini korban meninggal dunia belum ada. Namun ada dua yang dilaksanakan operasi, dan sisanya dalam proses perawatan. Mudah-mudahan bisa berangsur-angsur kembali pulang,” kata Listyo di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Kapolri menjelaskan, sejak awal kejadian jumlah korban sempat dilaporkan mencapai 50 hingga 60 orang, namun kini situasinya berangsur membaik. Polisi juga telah mendirikan posko layanan korban untuk memastikan seluruh siswa dan tenaga pendidik yang terdampak mendapat penanganan terbaik.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Listyo mengungkapkan, pihaknya sudah mengantongi identitas terduga pelaku dan tengah melakukan pendalaman. Tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Densus 88 kini menelusuri latar belakang pelaku, lingkungan sekitar, serta tempat tinggalnya.
“Untuk terduga pelaku saat ini sudah kita dapatkan. Anggota sedang melakukan pendalaman terkait identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain,” ujarnya.
Berdasarkan informasi sementara, pelaku diduga merupakan pelajar di sekolah tersebut. “Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah tersebut,” kata Listyo saat dikonfirmasi apakah pelaku masih berstatus siswa.
Terkait rumor yang beredar di media sosial bahwa pelaku merupakan korban perundungan (bullying), Kapolri menyatakan hal itu masih dalam tahap penyelidikan.
“Untuk motif memang saat ini sedang kita dalami berbagai macam informasi. Tentunya akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan,” jelasnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan senjata mainan yang diduga digunakan pelaku dalam peristiwa tersebut. Senjata itu, kata Kapolri, memiliki tulisan-tulisan tertentu yang kini juga sedang dianalisis untuk mengungkap motif di balik aksi pelaku.
Ia menegaskan, seluruh temuan lapangan masih perlu diverifikasi oleh tim penyidik gabungan sebelum disampaikan ke publik. “Semuanya akan kita jelaskan setelah informasi dan hasil penyelidikan lengkap,” kata Listyo.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Dia juga menegaskan, penyelidikan dilakukan secara hati-hati dan transparan. Setiap perkembangan, terutama yang berkaitan dengan motif pelaku dan proses hukum, akan diumumkan setelah tim penyidik memperoleh hasil yang valid. “Tentunya setiap tahapan dan perkembangan yang perlu diinformasikan akan kita informasikan,” kata Listyo.
