POLDA Metro Jaya telah mengidentifikasi dua kerangka manusia yang ditemukan dalam gedung di Kwitang, Jakarta Pusat. Begini kronologi penemuan hingga dua kerangka itu bisa diidentifikasi RS Polri.
Alur penemuan dan proses identifikasi ini dijelaskan Wadireskrimum Polda Metro Jaya AKBP Putu Cholis Aryana saat jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025). Putu menjelaskan berawal dari pemilik gedung yang melaporkan bahwa mereka menemukan dua kerangka manusia di salah satu ruangan bekas gedung yang terbakar saat kerusuhan Agustus lalu.
Pemilik gedung melaporkan temuan itu ke Polres Jakarta Pusat. Kemudian, tim Polres Jakarta Pusat melakukan olah TKP dan penyelidikan di gedung tersebut.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Polda Metro Jaya kemudian menindaklanjuti kasus ini, dan mencocokkan temuan dua kerangka manusia ini ke orang hilang yang selama ini dilaporkan KontraS ke Posko Orang Hilang milik Polda Metro yang didirikan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi.
Diketahui, sebelumnya ada 44 nama yang dilaporkan hilang oleh KontraS. Namun, setelah dicari tahu, ternyata 40 orang di antaranya diamankan polisi karena diduga terlibat kerusuhan pada Agustus lalu. Setelah keberadaan 40 orang itu sudah jelas, polisi memfokuskan pencarian kepada empat orang sisanya bernama Eko, Bima, Farhan, dan Reno.
Singkat cerita, keberadaan Eko dan Bima sudah ditemukan, tinggal Farhan dan Reno yang belum. Sehingga, kata Putu, tim mulai fokus mencari Farhan dan Reno, saat diperiksa hasil pemeriksaan forensik menujukan bahwa kedua kerangka manusia itu milik Farhan dan Reno.
“Nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputeradewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin,” kata Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025).
“Nomor postmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid, anak biologis dari Bapak Hamidi,” sambungnya.
Berikut timeline pencarian Farhan dan Reno:
23 September
Tim kepolisian melakukan analisis komunikasi Farhan, dari hasil penelusuran komunikasi dan digital, Farhan periode 3-23 September ditemukan fakta Farhan telah menggadaikan handphone-nya di daerah Jakarta Utara sebelum periodesasi kerusuhan terjadi, kemudian kami membahas hasil penelusuran, keluarga, teman, serta penelusuran jejak aktivitas Farhan dan Reno.
