HAMAS menegaskan respons Israel terhadap serangan 7 Oktober melebihi semua perkiraan dan genosida yang terjadi setelahnya di Jalur Gaza, Palestina, mengungkapkan wajah asli Israel.
Dalam wawancara eksklusif dengan Deepcut, anggota senior politbiro Hamas Mousa Abu Marzouk juga mengatakan bahwa kelompok Palestina tersebut berkomitmen pada gencatan senjata. “Akan tetapi kami memiliki kekhawatiran yang sah bahwa Israel mungkin melanggar sebagian atau seluruhnya perjanjian tersebut.”
“Masalahnya terletak pada fakta bahwa Israel sebagaimana telah berulang kali ditunjukkan oleh pengalaman tidak mematuhi perjanjiannya. Bukti untuk hal ini bersifat historis, banyak, dan berkelanjutan, mulai dari pengeboman harian di Libanon hingga pelanggaran yang terjadi saat ini di Jalur Gaza meskipun ada perjanjian yang ada,” kata Abu Marzouk.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Ia memperingatkan bahwa Hamas, “Tidak bisa hanya berdiam diri sebagai penonton sementara kejahatan dilakukan terhadap rakyat kami. Membela diri adalah kewajiban kemanusiaan dan hak hukum, terutama ketika anak-anak dan perempuan menjadi sasaran, kota-kota, dan rumah sakit dihancurkan.”
Refleksi 7 Oktober
Saat ditanya kepada Abu Marzouk apakah kelompok tersebut menyesali serangan 7 Oktober, yang menewaskan 695 warga sipil Israel dan 373 personel militer Israel, serta memicu pertumpahan darah dengan serangan Israel yang menewaskan setidaknya 68.865 warga Palestina, meskipun jumlah korban tewas sebenarnya dikatakan jauh lebih tinggi.
“Operasi 7 Oktober bukanlah awal dari masalah ini, melainkan operasi tersebut terjadi dalam konteks sejarah panjang pembersihan etnis, agresi, blokade, dan pembangunan permukiman,” ujarnya kepada Deepcut.
“Pemerintah Israel secara berturut-turut menolak memberikan hak-hak paling dasar kepada rakyat kami, bahkan hak-hak mereka yang paling mendasar sekalipun, sambil meminggirkan perjuangan Palestina dan menerapkan rencana-rencana ekstremis yang bertujuan menghancurkannya. Hal ini membuat kami menghadapi pilihan-pilihan sulit yaitu menyerah pada rencana Israel, sehingga menyelesaikan konflik demi kepentingannya, atau melawan dengan cara-cara sederhana yang tersedia bagi kami.”
Skala respons Israel mengejutkan Hamas. Namun, “Yang paling mengejutkan kami adalah besarnya keterlibatan internasional,” tambah Abu Marzouk.
“Banyak negara memberikan Israel perlindungan politik untuk genosida yang dilakukannya terhadap rakyat Palestina serta dukungan militer dalam bentuk senjata, amunisi, dan intelijen.”
