Abdul Wahid Ancam Copot Bawahan Jika Tak Setor 'Jatah Preman', Berikut Rangkuman Fakta Kasus Gubernur Riau

Gubernur Riau Abdul Wahid ditetapkan tersangka oleh KPK
Gubernur Riau Abdul Wahid ditetapkan tersangka oleh KPK
0 Komentar

“Nah, untuk kegiatannya apa saja, ini macam-macam kegiatannya. Jadi, untuk keperluan yang bersangkutan. Makanya dikumpulinnya di Tenaga Ahlinya,” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di KPK.

Abdul Wahid disebut akan pergi ke Inggris, Brasil, dan Malaysia. Meski demikian, Asep tak menguraikan detail apa saja agenda politikus PKB Riau tersebut di negara-negara itu.

“Ada beberapa ini keperluan ke luar negeri, ke Inggris, ini mengapa ada uang pound sterling karena salah satu kegiatannya itu adalah pergi atau lawatan ke luar negeri, ke Inggris, ada juga ke Brasil. Yang terakhir itu mau ke Malaysia,” ujarnya.

Bawahan Pinjam Duit demi Setor ke Gubernur

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

KPK mengungkap bawahan Wahid yang merupakan kepala unit pelaksana teknis (UPT) disebut sampai meminjam uang untuk memenuhi setoran ‘jatah preman’. Dia mengatakan ada juga pejabat yang menggadaikan sertifikat ke bank.

“Jadi informasi yang kami terima dari kepala UPT bahwa mereka uangnya itu pinjam. Ada yang pakai uang sendiri, pinjam ke bank, dan lain-lain,” kata Asep.

“Ini keterangan dari kepala UPT, ada yang pinjem, ada yang gadaiin sertifikat ke bank, seperti itu,” sambungnya.

Asep mengatakan hal tersebut memprihatinkan. Apalagi, kata Asep, Abdul Wahid sempat menyatakan anggaran untuk Provinsi Riau mengalami defisit.

“Seharusnya, dengan tidak adanya uang, jangan dong minta, gitu loh, jangan membebani pegawainya, jangan membebani bawahannya. Tapi kan ini ironi. Di saat defisit anggaran belanjanya, istilahnya terganggu, sementara malah meminta sejumlah uang,” ucap dia.

0 Komentar