ZOHRAN Mamdani diproyeksikan memenangkan pemilihan wali kota New YorkCity, menandai babak baru dalam sejarah politik kota tersebut. Dalam pidato kemenangannya di Brooklyn, Mamdani menyebut kemenangannya sebagai langkah menuju “era baru” bagi warga New York.
“Malam ini kita telah melangkah keluar dari yang lama menuju yang baru,” ujar Mamdani di hadapan para pendukungnya. “Mari kita bicarakan dengan tegas dan penuh keyakinan tentang apa yang akan dibawa oleh era baru ini, dan untuk siapa.”
Mamdani menegaskan bahwa pemerintahannya akan menghadirkan “visi berani” untuk mengatasi krisis biaya hidup yang melanda kota. “Inti dari visi ini adalah agenda paling ambisius dalam menghadapi krisis biaya hidup sejak masa Wali Kota Fiorello La Guardia,” katanya.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Dalam kampanyenya, Mamdani menjadikan keterjangkauan hidup sebagai fokus utama, dengan rencana membekukan harga sewa, membuat layanan bus gratis, dan menyediakan penitipan anak universal.
Di tengah sorakan pendukung, Mamdani juga menyinggung politik nasional dan menyoroti pengaruh Presiden Donald Trump. “Jika ada cara untuk menunjukkan pada bangsa yang dikhianati oleh Donald Trump bagaimana mengalahkannya, itu adalah kota yang membesarkan dia sendiri,” ujarnya.
Ia berjanji akan “membawa generasi perubahan” yang menolak politik perpecahan dan otoritarianisme. “Kita akan menanggapi oligarki dan otoritarianisme dengan kekuatan yang mereka takuti, bukan dengan kompromi yang mereka inginkan,” tambahnya.
Menanggapi kritik yang kerap diarahkan kepadanya terkait usia muda, keyakinan agama, dan pandangan politiknya, Mamdani menyampaikan pesan tegas. “Saya muda, saya Muslim, saya seorang demokratik sosialis. Dan yang paling penting, saya tidak akan meminta maaf untuk hal itu,” katanya disambut tepuk tangan.
Ia menegaskan kemenangan ini menunjukkan bahwa “konvensi lama telah menahan kemajuan.”
Sebagai wali kota terpilih, Mamdani berjanji memimpin dengan belas kasih di tengah perpecahan politik. “Di kota ini, kami percaya untuk berdiri bersama mereka yang kami cintai, apakah Anda imigran, anggota komunitas trans, perempuan kulit hitam yang dipecat dari pekerjaan federal, atau ibu tunggal yang menunggu harga kebutuhan pokok turun. Perjuangan Anda adalah perjuangan kami juga.”
