Presiden Donald Trump bahkan menuding Mamdani sebagai “komunis kecil” dan “pembenci Yahudi,” ketika warga New York menuju tempat pemungutan suara pada Selasa lalu.
Menurut Costas Panagopoulos, profesor ilmu politik di Universitas Northeastern, Mamdani berhasil menarik dukungan dari para pemilih yang kecewa dengan kondisi politik dan menginginkan perubahan nyata.
Mamdani, yang juga penggemar sepak bola dan kriket, baru-baru ini menikah dengan ilustrator Amerika, Rama Duwaji. Kampanye yang dijalankannya memadukan strategi konvensional dari era 1970-an dengan kekuatan media sosial masa kini.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Dia benar-benar perpaduan antara kampanye klasik tahun 1970-an dan kampanye modern tahun 2025,” ujar profesor Columbia University, Lincoln Mitchell.
