Ketertarikan Cheney pada politik membawanya ke Washington pada 1968, ketika ia mengikuti program magang Kongres (Congressional Fellowship). Di sana, ia bertemu dan menjadi murid Donald Rumsfeld, anggota DPR Partai Republik dari Illinois. Cheney bekerja di bawah Rumsfeld di dua lembaga pemerintahan dan kemudian di Gedung Putih era Presiden Gerald Ford. Pada usia 34 tahun, ia diangkat menjadi Kepala Staf Gedung Putih, pejabat tertinggi yang mengatur jadwal dan kegiatan presiden — menjadikannya orang termuda yang pernah memegang posisi itu.
Ia memegang jabatan tersebut selama 14 bulan, lalu kembali ke kampung halamannya di Casper, Wyoming, dan mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPR AS yang mewakili Wyoming — negara bagian dengan satu kursi tunggal di Kongres.
Dalam kampanye pertamanya, Cheney sempat mengalami serangan jantung ringan, tetapi tetap maju. Dengan nada bercanda ia berkata akan membentuk kelompok dukungan bernama “Cardiacs for Cheney”. Ia akhirnya menang telak dan terpilih kembali lima kali berturut-turut.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Pada 1989, Cheney diangkat menjadi menteri pertahanan oleh Bush Sr., memimpin Pentagon selama Perang Teluk yang berhasil mengusir pasukan Irak dari Kuwait.
Setelah menjabat sebagai menteri pertahanan di era Bush Sr., Cheney sempat beralih ke dunia bisnis dan memimpin Halliburton Corp., perusahaan rekayasa dan energi berbasis di Dallas, sebelum kembali ke pemerintahan sebagai wapres di bawah Bush Jr.
