Kepentingan Amerika-Zionis Israel, Masa Depan Timur Tengah Hanyalah 'Ilusi'

Ilustrasi
Konflik Timur Tengah
0 Komentar

SURAT kabar internasional membahas perkembangan situasi di Timur Tengah yang menurut para analis tidak akan berubah seperti yang diperkirakan Israel.

Sementara surat kabar lain membahas kegagalan internasional baru yang memperburuk tragedi kemanusiaan di Sudan.

Mark Lynch menulis artikel di majalah Foreign Affairs yang bilang bahwa pembicaraan tentang pembentukan Timur Tengah baru hanyalah “ilusi”, karena kepentingan Amerika di wilayah itu beda dengan kepentingan Israel.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Penulis berpendapat bahwa Washington tidak akan mampu mengadopsi banyak kebijakan Tel Aviv, yang harus menyadari kenyataan bahwa keunggulan militernya tidak akan menciptakan tatanan baru di kawasan itu setelah membuat dirinya menjadi ancaman bagi banyak negara di kawasan tersebut.

Dia juga menyebut penghancuran Gaza dan upaya untuk mencaplok Tepi Barat menghancurkan semua upaya mencapai solusi adil yang bisa mewujudkan negara Palestina.

Dalam surat kabar Israel Haaretz, sebuah artikel opini mengatakan bahwa Partai Likud yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu-yang dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional-telah menjadi partai bagi kaum Yahudi yang taat.

Hal ini tak lain karena mengandalkan dukungan dari kaum Haredi baik dalam pemilihan pendahuluan maupun melalui koalisi yang berkuasa untuk memastikan kelangsungan kekuasaannya.

Artikel tersebut mengatakan bahwa para menteri berpartisipasi dalam acara-acara keagamaan dan melaksanakan agenda Haredim, sementara kebijakan dan pendanaan pemerintah diarahkan ke kebijakan keagamaan yang sempit dan anti-Zionisme.

Wall Street Journal mengatakan peristiwa di Lebanon menyoroti sulitnya melucuti senjata Hizbullah, yang menurutnya memiliki basis dukungan yang kuat di antara penduduk.

Menurut surat kabar Amerika itu, pejabat intelijen Arab mengatakan partai tersebut kembali ke struktur yang lebih desentralisasi, mirip dengan cara kerjanya pada 1980-an.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

Wall Street Journal mengutip para ahli yang mengatakan bahwa partai tersebut tidak merasa kalah dan percaya bahwa mereka mampu membangun kembali diri mereka bahkan setelah mengalami pukulan yang menyakitkan.

Dunia telah mengecewakan seluruh generasi

Dalam artikel di surat kabar Washington Post, Ishaan Tharoor mengatakan perang di Sudan telah memasuki babak yang mengerikan.

0 Komentar