Gencatan Senjata Rapuh, Menteri Luar Negeri Sejumlah Negara Muslim Kumpul di Istambul Bahas Situasi Gaza

Ankara mengatakan Israel telah menolak untuk membiarkan tim bantuan bencana Turki memasuki Gaza (Jack GUEZ / A
Ankara mengatakan Israel telah menolak untuk membiarkan tim bantuan bencana Turki memasuki Gaza (Jack GUEZ / AFP)
0 Komentar

Berdasarkan rencana Trump, misi stabilisasi tersebut dimaksudkan untuk mengambil alih pengamanan Gaza setelah penarikan tentara Israel dari wilayah Palestina.

Tim bantuan bencana Turki, yang dikirim untuk membantu upaya pemulihan banyak jenazah yang terkubur di bawah reruntuhan Gaza – termasuk sandera Israel yang ditangkap oleh Hamas – juga terjebak di perbatasan karena penolakan pemerintah Israel untuk membiarkan mereka masuk, menurut Ankara.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pekan lalu mengisyaratkan penolakannya terhadap peran pasukan keamanan Turki di Jalur Gaza sebagai bagian dari misi untuk memantau gencatan senjata yang didukung AS dengan kelompok pejuang Palestina, Hamas.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah sebelumnya mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto telah berkomunikasi membahas rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza.

“Mengenai komunikasi antara Presiden dan Panglima TNI, tentu berjalan dengan sangat baik. Setiap rencana strategis yang berkaitan dengan pengerahan kekuatan TNI selalu dibahas secara terarah, terpadu, dan lintas kementerian/lembaga,” kata Freddy kala menjawab pertanyaan Antara soal komunikasi antara Panglima TNI dan Presiden soal rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza, di Jakarta, Senin.

Menurut Freddy, setiap keputusan untuk mengirim pasukan perdamaian ke luar negeri pasti didasari oleh perintah dari pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden.

Selain Presiden, keputusan pengiriman prajurit juga dibahas oleh lintas kementerian seperti Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri.

“Pembahasan tingkat kementerian diperlukan untuk memastikan langkah yang diambil selaras dengan kebijakan luar negeri Indonesia dan prinsip non-blok,” jelas Freddy.

Hingga saat ini, TNI masih menunggu keputusan pemerintah terkait pengiriman pasukan perdamaian ke wilayah Gaza.

Sambil menunggu keputusan tersebut, TNI mempersiapkan pasukan agar tetap dalam kondisi siap untuk dikirim ke Gaza menjalankan misi perdamaian.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

“Intinya, TNI siap melaksanakan setiap keputusan pemerintah dengan profesional, proporsional, dan tetap menjunjung tinggi prinsip perdamaian serta kepentingan nasional Indonesia, berdasarkan pada legal standing nasional dan internasional,” jelas Freddy.

0 Komentar