TIM SAR gabungan berhasil menemukan seluruh korban bencana tanah longsor di Dusun Banaran, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Total ada lima korban yang berhasil ditemukan. Satu korab dalam kondisi hidup sedangkan empat lainnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Dalam operasi SAR ini melibatkan puluhan personel dari berbagai unsur. Antara lain Pos SAR Trenggalek, Kodim 0806 Trenggalek, BPBD Kabupaten Trenggalek, Polres Trenggalek, Koramil Bendungan, Polsek Bendungan, Damkar, Dinas Kesehatan, BP 1303 Trenggalek, serta warga sekitar dan potensi SAR lainnya.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit P.H., selaku SAR Mission Coordinator (SMC), seluruh korban berhasil ditemukan setelah melakukan pencarian intensif selama dua hari. Pada pencarian hari pertama, Sabtu, 1 November 2025 pukul 23.50 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban atas nama Wijianto dalam kondisi hidup.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Kemudian pada hari kedua, Minggu, 2 November 2025, empat korban lainnya kembali ditemukan dan dievakuasi,” jelas Nanang, dalam keterengan tertulis, Minggu siang.
Keempat korban yang ditemukan pada hari ini masing-masing bernama Syarif. Dia ditemukan pukul 00.05 WIB. Kemudian sekitar pukul 00.15 WIB ditemukan korban bernama Welas. Kemudian berturut turut ditemukan Rohman dan Fajar, 19 tahun, pada pukul 09.00 WIB dan 09.30 WIB).
“Keempat korban ini ditemukan dalam kondisi meninggal, jenazah mereka kemudian dievakuasi ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek untuk penanganan lebih lanjut,” terangnya.
Sebelumnya, merespon laporan kejadian ini, SMC telah mengerahkan satu tim rescue Pos SAR Trenggalek untuk bergabung dengan potensi SAR yang berada di lokasi kejadian, guna berkoordinasi, melakukan assesment dan menentukan strategi pencarian korban.
Koordinator Pos SAR Trenggalek, Bayu Prasetyo, selaku On Scene Commander (OSC), menjelaskan, proses pencarian dilakukan secara manual dengan menggunakan alat gali sederhana seperti cangkul dan sekop. Tim SAR gabungan menghadapi sejumlah kendala di lapangan, antara lain minimnya penerangan saat pencarian dini hari serta risiko longsor susulan.
“Selama proses pencarian berlangsung, kami menempatkan safety officer untuk mengawasi keamanan tim di lapangan. Petugas ini bertugas memberikan peringatan apabila muncul tanda-tanda bahaya,” pungkasnya.
