Bantah Putus Hubungan dengan Jokowi, Budi Arie: Ganti Logo Projo, Bakal Ada Sayembara

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi. (Foto: DPP Projo)
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi. (Foto: DPP Projo)
0 Komentar

KETUA Umum Projo Budi Arie Setiadi kembali kembali terpilih untuk masa jabatan 2025-3030. Itu diputuskan saat Kongres III Projo di Jakarta, kemarin (1/11). Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu mengatakan saat Kongres I Projo, ditetapkan dirinya sebagai ketua umum dan mengganti logo Projo.

“Telah menunjuk tim formatur yang berisi lima orang,” ujar Budi Arie.

Ia menyebut ada sejumlah hal yang juga ditetapkan dalam Kongres yakni dukungan untuk mempekuat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Lalu mendukung agenda politik Prabowo pada pemilu 2029 serta melakukan transisi Projo.

“Terakhir Projo membantu pemerintah mewujudkan Indonesia Emas 2045,”kata dia.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Organisasi relawan itu, kata Budi Arie, mengubah logo dari semula bergambar Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Ia beralasan bahwa logo organisasi mencerminkan nilai dan cita-cita. Ia menyebut sebelum pergantian logo Projo, akan ada sayembara.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Pak Jokowi via telepon, juga kami akan sampaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami akan melaporkan seluruh hasil dan rekomendasi Kongres III Projo ini kepada beliau,” papar Budi Arie

Lebih Lanjut, ia membantah bahwa organisasi yang ia pimpin itu putus hubungan dengan mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Diketahui, Budi Arie kembali terpilih sebagai Ketua Umum Projo di Kongres III Projo akhir pekan ini.

“Saya ingin menjelaskan kepada teman-teman media sekalian karena dari perkembangan berita ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi. Jangan di-framing. Projo ini lahir karena ada Pak Jokowi,” katanya dalam Kongres III Projo di Jakarta Pusat, Ahad (2/11/2025).

Budi menerangkan, Projo lahir dari keinginan lahirnya pemimpin dari kalangan rakyat. “Projo sejatinya lahir karena ada seorang pemimpin rakyat yang harus lahir dari kandungan rakyat itu sendiri yang bernama Bapak Joko Widodo,” katanya.

Ia pun mengaku heran ketika ada media yang mengadu domba antara Projo dan Jokowi. “Tolong kepada semua media jangan mengadu domba sesama anak bangsa,” ucapnya.

0 Komentar