“Legitimasi pemerintah Sudan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Kepercayaan terhadap kemampuan implementasi sektor publik rendah. Salah satu alasan terjadinya perang adalah mesin RSF menjadi terlalu besar. RSF mencapai tingkat operasi yang melampaui pemerintah Sudan,” kata Omer.
“Apa yang bisa diperoleh UEA dari RSF adalah jaminan emas dan produksi pertanian di masa depan. RSF adalah aktor yang memiliki kekuatan lebih besar untuk melaksanakannya, karena mereka tidak menghargai hubungan masyarakat atau hak asasi manusia,” tambahnya.
Strategi UEA di Sudan adalah “perbankan tanah”, jelas Alex de Waal, direktur eksekutif Yayasan Perdamaian Dunia. Pendekatan ini melibatkan pembelian tanah dengan tujuan pembangunan di masa depan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“UEA telah menyewa lahan dalam skala besar: jumlah tersebut mungkin lebih kecil karena pertimbangan pangan jangka pendek atau menengah, dan lebih banyak untuk perampasan lahan dan simpanan lahan. Begitu UEA memiliki akses ke lahan yang luas, UEA dapat menyerap kerugian jangka pendek sambil memiliki aset jangka panjang”, kata de Waal kepada MEE.
