Kuda Nil yang Kini Ditemukan di Afrika Sub-Sahara, Ternyata Sempat Bertahan Hidup di Eropa Tengah

Kuda Nil
Kuda Nil
0 Komentar

Hasil analisis genom juga memperlihatkan bahwa populasi kuda nil di wilayah Eropa memiliki keragaman genetik yang rendah.

Temuan ini menunjukkan bahwa kelompok mereka kecil dan terisolasi secara geografis. Menariknya, bukti fosil mengindikasikan bahwa kuda nil yang lebih menyukai iklim hangat ini hidup berdampingan dengan spesies beriklim dingin seperti mammoth dan badak berbulu—sebuah kombinasi ekologi yang langka, dan menggambarkan kompleksitas lingkungan pada masa zaman es.

Mengungkap kembali ekosistem zaman es Eropa“Hasil penelitian ini menegaskan bahwa kuda nil tidak benar-benar menghilang dari Eropa Tengah pada akhir periode interglasial terakhir, seperti yang selama ini diyakini,” jelas Patrick Arnold, penulis utama studi tersebut. “Karena itu, penting untuk meninjau kembali fosil kuda nil lain di Eropa yang sebelumnya dikaitkan dengan periode interglasial terakhir.”

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Sementara itu, Prof Wilfried Rosendahl, direktur umum Reiss-Engelhorn-Museen Mannheim sekaligus pemimpin proyek Eiszeitfenster Oberrheingraben, menambahkan bahwa penelitian tentang zaman es masih menyimpan banyak misteri menarik.

“Studi ini memberikan wawasan baru yang luar biasa, memperlihatkan bahwa kondisi zaman es tidak seragam di seluruh dunia. Setiap wilayah memiliki keunikan lokal yang bila disatukan membentuk gambaran besar yang kompleks, seperti potongan puzzle. Penelitian lebih lanjut terhadap spesies penyuka iklim hangat lainnya sangat penting untuk memahami pola ini secara lebih menyeluruh,” katanya.

Proyek Eiszeitfenster Oberrheingraben, yang didanai Klaus Tschira Stiftung Heidelberg, merupakan upaya interdisipliner untuk mempelajari perubahan iklim dan lingkungan di Upper Rhine Graben serta Jerman barat daya selama 400.000 tahun terakhir.

Penelitian ini berfokus pada koleksi fosil zaman es dari koleksi Reis yang disimpan di Reiss-Engelhorn-Museen, yang terus memberikan wawasan berharga tentang dinamika kehidupan prasejarah Eropa.

0 Komentar