Kuda Nil yang Kini Ditemukan di Afrika Sub-Sahara, Ternyata Sempat Bertahan Hidup di Eropa Tengah

Kuda Nil
Kuda Nil
0 Komentar

KUDA nil, yang kini hanya dapat ditemukan di wilayah Afrika sub-Sahara, ternyata sempat bertahan hidup di Eropa Tengah. Diperkirakan bahkan dalam periode waktu jauh lebih lama dari yang selama ini diduga.

Berdasarkan hasil analisis terbaru terhadap fosil tulang purba, para peneliti menemukan bahwa hewan ini hidup di kawasan Upper Rhine Graben, antara sekitar 47.000 hingga 31.000 tahun lalu—masa yang bertepatan dengan puncak zaman es terakhir.

Penemuan mengejutkan ini merupakan hasil penelitian tim internasional yang dipimpin Universitas Potsdam dan Reiss-Engelhorn-Museen Mannheim, bekerja sama dengan Curt-Engelhorn-Zentrum Archäometrie.

Revisi waktu kepunahan

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Sebelumnya, para ilmuwan meyakini kuda nil biasa (Hippopotamus amphibius) telah punah dari Eropa Tengah sekitar 115.000 tahun lalu. Hal itu bersamaan dengan berakhirnya periode interglasial terakhir.

Namun, riset terbaru yang melibatkan peneliti dari Universitas Potsdam, Reiss-Engelhorn-Museen Mannheim, Curt-Engelhorn-Zentrum Archäometrie Mannheim, ETH Zurich, serta sejumlah mitra internasional lainnya, menunjukkan bahwa spesies ini ternyata mampu bertahan di wilayah Upper Rhine Graben, Jerman barat daya, hingga pertengahan masa glasial terakhir.

Kawasan Upper Rhine Graben menjadi arsip alam yang berharga untuk mempelajari kondisi iklim kuno. Tulang-tulang hewan yang terkubur selama puluhan ribu tahun dalam lapisan kerikil dan pasir memberikan gambaran unik mengenai kehidupan masa lampau.

“Sangat luar biasa melihat betapa baiknya fosil-fosil ini terawetkan. Banyak di antaranya masih memungkinkan diambil sampel untuk analisis, hal yang jarang terjadi mengingat usianya yang begitu tua,” ujar Ronny Friedrich, pakar penentuan usia dari Curt-Engelhorn-Zentrum Archäometrie.

Analisis genetik dan penanggalan radiokarbonTim peneliti melakukan analisis mendalam menggunakan metode genetika dan radiokarbon terhadap fosil kuda nil tersebut.

Hasil sekuens DNA purba memperlihatkan bahwa kuda nil zaman es ini memiliki hubungan dekat dengan populasi Afrika modern dan termasuk dalam spesies yang sama.

Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa mereka hidup pada fase hangat di tengah glasiasi Weichselian, periode ketika kondisi iklim sementara cukup mendukung bagi spesies ini untuk tetap bertahan di Eropa Tengah.

0 Komentar