NYARIS 4.400 orang menjadi korban pelecehan oleh pastor di Italia sejak 2020. Laporan ini disampaikan kelompok perlindungan korban pelecehan di gereja, Rete L’Abuso, pada Jumat (24/10).
“Perhitungan tidak resmi ini berdasarkan laporan korban, sumber peradilan, dan kasus-kasus yang dilaporkan media,” ujar pendiri asosiasi Rete L’Abuso, Francesco Zanardi, seperti dikutip dari Reuters.
Laporan Rete L’Abuso tidak menjelaskan secara rinci berapa lama kasus-kasus tersebut terjadi.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Kelompok itu menyebut, sebanyak 1.250 dugaan pelecehan telah mereka dokumentasikan. Dari jumlah itu, beberapa kasus melibatkan lebih dari satu korban.
Selain pastor, dugaan pelaku pelecehan juga mencakup pemuka agama lain seperti biarawati, guru agama, relawan, pendidik, hingga anggota pramuka.
Menurut laporan Rete L’Abuso, korban terbanyak adalah anak laki-laki. Selain itu, biarawati, orang dewasa, dan penyandang disabilitas juga tercatat sebagai korban.
Hingga saat ini, berdasarkan data Rete L’Abuso, terdapat 1.106 pastor terduga pelaku pelecehan. Dari jumlah tersebut, baru 76 pastor diadili oleh gereja, 17 diskors, tujuh dipindahkan tugas, 18 dicopot atau mengundurkan diri, dan lima lainnya dilaporkan bunuh diri.
Adapun terkait laporan ini, Konferensi Para Uskup Italia (CEI) belum memberikan komentar.
Sementara itu, dalam laporan publik yang diterbitkan pada 16 Oktober 2025, Komisi Perlindungan Anak Vatikan mengakui hanya 81 dari 226 keuskupan di Italia yang mengisi kuesioner praktik perlindungan anak.
Selama beberapa dekade, Gereja Katolik terus diguncang skandal pelecehan seksual yang melibatkan para imam, termasuk dugaan upaya menutupi kasus-kasus tersebut.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Menanggapi hal itu, Paus Leo XIV pekan ini bertemu dengan para penyintas pelecehan seksual oleh imam. Ia menyerukan agar para uskup tidak lagi menyembunyikan kasus-kasus pelecehan.
Sebelumnya, Paus Fransiskus — pendahulu Leo XIV — telah menjadikan penanganan pelecehan seksual di gereja sebagai prioritas utama selama 12 tahun masa kepausannya.
