Presiden Brazil: Dunia Berkembang Punya Utang Sejarah kepada Indonesia atas Lahirnya KAA di Bandung

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. (dok. YouTube Setpres)
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. (dok. YouTube Setpres)
0 Komentar

PRESIDEN Brazil Luiz Inácio Lula da Silva menyatakan bahwa negara-negara berkembang saat ini memiliki utang sejarah kepada Bangsa Indonesia atas lahirnya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat, pada 70 tahun silam.

Lula, dalam pernyataan bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, menyebut bahwa konferensi yang dihadiri oleh 29 negara dari kawasan Asia dan Afrika itu menjadi fondasi gerakan solidaritas negara-negara berkembang saat ini.

“Dunia berkembang memiliki utang sejarah kepada Indonesia, karena 70 tahun lalu, Konferensi Asia-Afrika di Bandung telah menjadi fondasi gerakan solidaritas negara-negara berkembang,” ujarnya.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

KAA yang digagas oleh Indonesia, India, Mesir, Pakistan, dan Burma (Myanmar) pada saat itu merupakan tonggak lahirnya solidaritas negara-negara Asia dan Afrika pasca-Perang Dunia II.

Saat itu banyak negara baru merdeka, dan KAA menjadi wadah pertama di mana mereka bersatu menolak kolonialisme, rasisme, serta ketimpangan global

Presiden Lula melanjutkan, bahwa Indonesia dan Brazil, sebagai bagian aktif dari negara-negara Selatan Global, bertekad memperkuat peran keduanya dalam mengawal perdamaian, pembangunan berkelanjutan, serta penegakan tatanan internasional yang berkeadilan.

Kedua negara juga menentang genosida di Gaza, Palestina, dan mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian di Timur Tengah.

Lula turut menyerukan reformasi menyeluruh terhadap Dewan Keamanan PBB agar lembaga tersebut menjadi lebih representatif dan mampu menjalankan perannya secara efektif dalam menjaga perdamaian dunia.

“Kami juga menyerukan reformasi menyeluruh Dewan Keamanan PBB agar menjadi lebih representatif dan efektif,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia dan Brazil memiliki pandangan yang sejalan dalam isu politik internasional, termasuk dalam mendorong terciptanya gencatan senjata di Palestina dan Ukraina.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

“Kita di bidang politik internasional kita saling mendukung, sikap kita sama. Di masalah Palestina, sama di masalah Ukraina, kita ingin gencatan senjata cepat,” katanya.

Presiden Prabowo mengatakan kedua negara menilai pentingnya perdamaian yang nyata dan solusi politik yang berkeadilan, khususnya melalui pendekatan solusi dua negara untuk penyelesaian konflik di Timur Tengah.

0 Komentar