PRODUSEN air minum kemasan bermerek Aqua, PT Tirta Investama, mengeluarkan klarifikasi terkait sidak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) ke pabriknya di Subang, Jawa Barat.
Sidak tersebut diunggah di akun Youtube Dedi Mulyadi 15 jam lalu itu. KDM merasa terkejut bahwa sumber air minum Aqua, berasal dari air sumur bor bukan dari mata air pegunungan seperti yang diiklankan.
Menanggapi hall tersebut, pihak dari Aqua pun mengeluarkan klarifikasi yang menyebut produknya berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap sumber air dipilih melalui proses seleksi ketat yang melibatkan 9 kriteria ilmiah, 5 tahapan evaluasi, dan minimal 1 tahun penelitian. Proses ini dilakukan oleh tim ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti geologi, hidrogeologi, geofisika, dan mikrobiologi.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Aqua menyebut hanya menggunakan air dari akuifer dengan kedalaman 60–140 meter dan bukan dari air permukaan atau air tanah dangkal. Akuifer ini terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air, sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan tidak mengganggu penggunaan air masyarakat.
Hal ini juga berdasarkan hasil studi hidrogeologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang mengonfirmasi bahwa sumber air Aqua tidak bersinggungan dengan air yang digunakan masyarakat dan setiap penentuan titik sumber air Aqua telah melewati kajian dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.
“Tidak benar Aqua menggunakan air dari sumur bor biasa. Aqua menggunakan air dari akuifer dalam, yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan. Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber juga bersifat self-flowing (mengalir alami),” dikutip dari laman resmi Aqua pada Kamis (23/10).
Untuk menjaga kemurnian air, Aqua juga menerapkan sistem pengemasan otomatis tanpa sentuhan tangan manusia. Proses ini mencakup pengaliran air melalui pipa stainless food-grade dengan kekedapan optimal.
Pengolahan dengan mesin berteknologi tinggi. Pengujian lebih dari 400 parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi dan pemenuhan standar keamanan pangan dari BPOM dan SNI.