Lingkar Studi Perjuangan: 10 Pemerintahan Jokowi Diduga Marak Praktik Miss Invoicing Capai Rp1.000 Triliun

Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa (tengah) didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (ki
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa (tengah) didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) dan Thomas AM Djiwandono (kanan) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025). (Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto/nym).
0 Komentar

“Kalau riil sektor dijaga, barang-barang selundupan saya tutup, yang suka main selundupan saya tangkap. Sebentar lagi ada penangkapan besar-besaran. Saya tidak peduli di belakangnya siapa. Di belakang saya, Presiden. Presiden itu paling tinggi, kan, di sini,” ujar Purbaya di Jakarta, dikutip Sabtu (16/10/2025).

Penghentian barang-barang selundupan di sejumlah industri tersebut akan meningkatkan ratio pajak dan pertumbuhan industri di dalam negeri. “Banyak barang selundupan ke sini, yang katanya, orang bea cukainya tidak benar kerjanya,” tutur dia.

Menkeu Purbaya mengaku pernah memanggil pegawai Ditjen Bea Cukai dan menerima informasi bahwa ada oknum yang ikut melindungi keluar-masuknya barang-barang selundupan. “Dirjen Bea Cukai saya kan (Jenderal) bintang tiga, kalau bintang empat (backing), kita lapor ke Presiden,” jelas dia.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Asal tahu saja, target setoran pajak pada tahun ini, dipatok mencapai Rp2.189,3 triliun. Namun, realisasi pajak hingga awal Oktober 2025, hanya 62,4 persen dari target. Bisa jadi banyak kebocoran di sektor ini sehingga perlu penanganan yang serius.

Demikian pula target penerimaan bea cukai pada 2025, ditetapkan sebesar Rp301,59 triliun. Hingga akhir September 2025, realisasinya sebesar 73,4 persen dari target. Memberantas maraknya peredaran rokok ilegal dan barang selundupan, menjadi pekerjaan utama sang menteri.

0 Komentar