Wali Kota Salatiga: Museum Tidak Boleh Jadi Gudang Benda Masa Lalu, Harus Jadi Ruang Hidup untuk Belajar

Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG (Pemkot Salatiga)
Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG (Pemkot Salatiga)
0 Komentar

PEMERINTAH Kota Salatiga berkomitmen melestarikan dan memajukan kebudayaan dipertegas melalui penyelenggaraan Pelatihan Permuseuman Abhirama Museum & Warisan Budaya.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG., dan Ketua TP PKK Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan, ini digelar di Ruang Teater Bung Karno, Selasa (21/10/2025).

Wali Kota Robby mengungkapkan pelatihan ini, bukti nyata komitmen Pemkot untuk memperkaya ekosistem kebudayaan serta menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah yang membentuk jati diri Salatiga sebagai Kota Tertua Kedua di Indonesia.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

“Di tengah tantangan globalisasi dan disrupsi digital, pelestarian warisan budaya adalah fondasi identitas bangsa. Museum tidak boleh hanya menjadi gudang benda masa lalu, melainkan harus menjadi ruang hidup untuk belajar, berefleksi, dan berkreasi,” tegas Robby.

Ia menekankan langkah terobosan berupa rencana strategis menjadikan Rumah Dinas Wali Kota Salatiga sebagai museum representatif. Gagasan ini telah disampaikan langsung kepada Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha.

Robby memaparkan, rencana tersebut lahir dari kesadaran bahwa Salatiga yang memiliki sejarah panjang belum memiliki museum yang memadai. Dengan nilai sejarah dan arsitektur kolonial yang khas, Rumah Dinas Wali Kota diyakini mampu menjadi daya tarik utama sekaligus pusat edukasi sejarah dan kebudayaan lokal.

Selain itu, Pemkot juga berharap adanya dukungan dari Kementerian Kebudayaan terkait optimalisasi pengelolaan bangunan cagar budaya yang masih dimiliki pihak swasta (pribadi) agar dapat dimanfaatkan sebagai warisan sejarah dan ruang publik edukatif.

Pada kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan, dalam perannya sebagai narasumber, mengupas makna “Abhirama” dari bahasa Sanskerta yang berarti keindahan, keluhuran, dan keserasian budaya Indonesia.

“Museum adalah rumah ingatan bangsa. PKK memiliki peran strategis untuk menjadi duta promosi di media sosial, inisiator edukasi budaya, dan penggerak munculnya ‘Gerakan Keluarga Cinta Museum’,”ujar Retno.

Ia menambahkan bahwa melalui berbagai program PKK, para ibu turut melestarikan kearifan lokal seperti batik, kuliner, dan kerajinan tradisional, sehingga nilai-nilai budaya dapat diwariskan secara berkelanjutan.

0 Komentar