Asal-usul No Kings
Sebelum merdeka, AS merupakan bagian koloni Inggris. Selama paruh abad ke-18, banyak orang tak puas dengan pemerintahan Raja George III.
Salah satu keluhan tersebut adalah keyakinan bahwa rakyat tak terwakili di parlemen Inggris, meski membayar pajak besar.
Orang-orang yang dikenal Patriot kemudian bertempur melawan Inggris dalam Perang Kemerdekaan. Amerika akhirnya lepas dari koloni dan menjadi Amerika Serikat.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Mengutip dari ABC News, para pendiri bangsa AS yang menyusun konstitusi membayangkan sistem tanpa kewenangan tertinggi dan tak bisa diberikan kepada satu orang, seperti raja.
Gerakan No Kings menyatakan nama ini adalah dasar yang membangun negara Amerika Serikat.
No Kings, menurut situs itu, lebih dari sekadar solgan tapi suara jutaan rakyat Amerika yang dibawa melalui poster-poster dan nyanyian.
“Karena negara ini bukan milik raja, diktator, atau tiran. Negara ini milik Kita, Rakyat-rakyat yang peduli, yang hadir, dan mereka yang berjuang demi martabat, kehidupan yang layak, dan kesempatan nyata,” demikian tulis No Kings.
“Tak ada takhta. Tak ada mahkota. Tak ada raja,” tegas mereka.
