KEPOLISIAN Sektor Denpasar Barat, Bali, menyatakan kecil kemungkinan mahasiswa Universitas Udayana (Unud), yakni Timothy Anugerah Saputra (TAS), 22, meninggal akibat terpeleset dari lantai empat. Lantaran, kondisi lantai empat tidak memungkinkan adanya kejadian terpeleset.
“Kalau untuk jatuh terpeleset, tidak ya. Karena kan di sana itu tempat duduk, kemudian ada pagar atau balkon. Jadi lebih memungkinkan korban itu naik, kemudian jatuh seperti itu. Lebih ke unsur sengaja menjatuhkan diri seperti itu, tapi tidak ada saksi yang melihat seperti itu,” ungkap Kapolsek Denpasar Barat Kompol Laksmi Trisnadewi Wieryawan di Denpasar, Senin, 20 Oktober 2025, melansir Antara.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di Gedung FISIP Universitas Udayana Kampus Sudirman Denpasar, perjalanan dari lantai satu ke lantai empat hingga korban jatuh terekam jelas dalam rekaman CCTV. Dia menjelaskan, korban awalnya terekam kamera datang dan tiba di lobi kampus kemudian menuju ke lantai empat.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Namun, tak ada rekaman video yang merekam korban saat sudah sampai di lantai empat. Sebab kamera CCTV di lantai tersebut tidak berfungsi.
“Memang di lantai empat itu ada CCTV, tetapi CCTV-nya rusak. Kami sudah koordinasi dengan pihak Kampus juga, rusaknya CCTV di lantai empat itu diperkirakan dari sekitaran tahun 2023,” jelas Laksmi.
Namun, kata Laksmi, ada tiga saksi yang melihat langsung korban berada di lantai empat sebelum akhirnya jatuh.
“Saksi yang melihat saat korban itu keluar dari lift di lantai empat, ada. Keluar dari lift, datang di lantai empat itu, kemudian berjalan, dan kemudian korban duduk-duduk di lokasi di mana terakhir ditemukan ada tas dan sepatu milik korban,” ungkap dia.
Ketiga saksi yang telah diperiksa polisi mengaku melihat korban berada di sebuah bangku yang terletak di lantai empat. Namun, karena tidak saling mengenal, para saksi tidak menghiraukan keberadaan korban. Setelah 10-15 menit kemudian, saksi melihat lagi ke arah tempat duduk korban dan melihat hanya ada sepatu dan tas korban.
“Salah satu saksi menyampaikan, oh ya mungkin punya yang tadi, udah biarkan saja, karena tidak kenal seperti itu. Kemudian, ada juga saksi yang melihat saat korban melepas sepatu di lokasi tersebut. Karena juga saksi tidak kenal dengan korban. Jadi, saat melihat korban melepas sepatu itu, saksi hanya sekedar melihat,” papar dia.