Kita negara yang sangat kaya, kita punya mineral-mineral kritis, kita punya mineral-mineral yang disebut rare earth, tapi kita harus punya para ilmuwan, para scientist, para experts, pakar yang mampu mengelola kekayaan-kekayaan kita. Kita tidak boleh dibohongi lagi oleh bangsa-bangsa lain. Jadi saudara-saudara, kita bikin sekolah unggulan yang kita beri nama SMA Garuda. Dan ini rencananya 10 dan ada juga kurang lebih 14 yang sudah ada, sekolah unggulan, yang kita integrasikan kepada program ini. Jadi program ini asal sekolah itu yang sudah ada mau ikut, berarti ikut kurikulum yang kurikulum itu kita pakai standar internasional ya, IB internasional, International Baccalaureate.
Sistem IB. Berarti lulusan itu bisa diterima di universitas mana pun di dunia yang terbaik. Kita berharap dengan program ini nanti banyak anak-anak kita bisa masuk ke sekolah terbaik di dunia: Harvard, MIT, Oxford, dan sebagainya. Sekarang itu ditangani oleh Menteri Dikti dan Wamendikbud. Profesor Stella. Saya sendiri sudah eh dulu di Harvard saya. Tapi hanya ke toko buku. Sempat, kan? Berapa detik terkesan ya kan?
Saudara-saudara, kita sedang merenovasi 16.140 gedung SD, SMP, SMA. Ini sudah berjalan, sedang berjalan. Ini masih tidak puas sama sekali kita karena kita punya 300.000 lebih SD, SMP, SMA, SMK, dan sekolah-sekolah sederajat yang ada di pesantren-pesantren. Kalau tidak salah 3… 330.000 ya, Mendikdasmen ya? 330.000.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Saudara-saudara, kita mengerti bahwa kita harus mengejar negara-negara lain. Karena itu segala upaya kita akan lakukan untuk mengejar ini. Tadi SMA Garuda 10, kita berharap 10 tiap tahun. Dan ini kriterianya sangat tinggi. Tapi tidak ada masalah, saudara-saudara, kita negara besar. Kalau tidak salah dari statistik semua negara, populasi ya, 1% tiap populasi diperkirakan akan memiliki IQ kecerdasan 120 ke atas. 1%. Kalau 1% dari 287 juta itu saya kira cukup besar karena masuk angkatan kerja tiap tahun sekitar 5 juta, 4,8-4,9 juta.
Setengahnya katakanlah, eh, saya kira kalau 1% 1% berarti 2,8 juta. Kita harus menjaring mereka ini dan jangan anggap bahwa mereka itu anak-anak orang menengah ke atas, banyak anak orang bawah, orang miskin ternyata punya kecerdasan yang tinggi. Kita harus cari mereka.