Apa Penyebab Kematian Mahasiswa Universitas Udayana, Kecelakaan atau Bunuh Diri? Ada Tanda Perundungan

Mahasiswa dan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana menggelar Renungan Malam untuk
Mahasiswa dan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana menggelar Renungan Malam untuk mengenang kepergian almarhum Timothy Anugerah Saputra di depan Gedung FISIP Kampus Sudirman, Denpasar pada Jumat (17/10/2025). Foto: Instagram/ @univ.udayana
0 Komentar

RABU pagi, 15 Oktober 2025, kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud) di Denpasar dikejutkan oleh kabar bahwa mahasiswa bernama Timothy Anugerah Saputra (22 tahun) ditemukan tewas setelah terjatuh dari gedung kampus.

Pihak kepolisian kemudian menyebut bahwa mahasiswa Jurusan Sosiologi itu jatuh dari lantai 4 gedung tersebut. Penyebab pastinya, apakah kecelakaan atau bunuh diri, masih dalam penyelidikan.

Tak lama kemudian, muncul percakapan di media sosial yang mengarah ke tindakan perundungan (bullying) terhadap Timothy, yang menambah kompleksitas tragedi ini.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Kepolisian Polresta Denpasar mengaku telah menerima informasi soal dugaan perundungan terhadap korban. Kasus itu kini dalam tahap penyelidikan untuk memastikan apakah ada unsur kekerasan atau ejekan yang dialami korban.

Kasi Humas Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi, mengatakan pihaknya sudah mendapat keterangan dari sejumlah saksi dan rekan korban. Ia menegaskan penyelidikan dilakukan meski pihak keluarga sempat menyatakan ikhlas.

“Terkait pem-bully-an, kami memang mendapatkan informasi bahwa ada beberapa rekannya melakukan perundungan. Saat ini masih kami dalami,” ujarnya Sabtu (18/10).

Percakapan Nir-empati di Media Sosial

Setelah insiden, muncul percakapan nir-empati di media sosial yang diduga berasal dari mahasiswa Unud. Kampus menegaskan percakapan itu terjadi setelah korban meninggal dan tidak menjadi penyebab insiden.

“Berdasarkan hasil rapat koordinasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bersama Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Himpunan Mahasiswa Program Studi, dan mahasiswa yang terlibat dalam percakapan di media sosial, dapat dipastikan bahwa isi percakapan tersebut terjadi setelah almarhum meninggal dunia, bukan sebelum peristiwa yang menimpa almarhum,” katanya dalam siaran pers, Jumat (17/10)

Kasus perundungan itu kini ditangani Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) universitas. Pihak kampus berjanji menindak tegas pelaku perundungan.

Sejauh ini, diduga ada enam mahasiswa Unud yang diduga menjadi pelaku perundungan terhadap Timothy.

Mendiktisaintek: Harus Diproses

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto angkat bicara mengenai enam mahasiswa pelaku perundungan terhadap Timothy.

Brian mengatakan, pihaknya ingin agar kampus menjadi ruang yang aman dan bebas dari perundungan. Sikap terhadap bully harus direspons sesuai dengan aturan.

0 Komentar