RUMAH Sakit Umum Pusat Prof IGNG Ngoerah Denpasar, Bali mengembalikan para dokter peserta didik (Co assistant/koas) yang diduga ikut melakukan perundungan terhadap kematian seorang mahasiswa FISIP Universitas Udayana TAS (22).
Plt. Direktur Utama RS Ngoerah dr. I Wayan Sudana dalam keterangan resminya di Denpasar, Minggu menjelaskan peserta didik yang dikembalikan ke Universitas Udayana tersebut dinilai mencoreng nama baik RSUP Prof Ngoerah dengan mengeluarkan komentar yang tidak pantas di media sosial.
“Terkait adanya peserta didik (co ass) yang diduga terlibat dalam komentar tidak pantas di media sosial, sehingga menimbulkan citra buruk terhadap RS Ngoerah dan Universitas Udayana, RS Ngoerah mengambil tindakan tegas untuk mengembalikan peserta didik tersebut ke Universitas Udayana untuk dilakukan pendalaman dan investigasi,” kata Sudana.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Menurut keterangan Sudana, jika terbukti melakukan perundungan, maka pihaknya akan memberikan sanksi tegas.
“Jika nantinya terbukti yang bersangkutan melakukan tindakan pelanggaran etika dan atau perundungan, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.
Terkait dengan munculnya komentar mahasiswa yang tidak menunjukkan rasa empati terhadap korban yang meninggal dunia, kata dia, status mereka bukan karyawan RSUP Prof Ngoerah Denpasar melainkan hanya peserta didik yang sedang belajar di RSUP Prof Ngoerah Denpasar.
“Kami tegaskan mereka adalah peserta didik yang sedang belajar di RS Ngoerah, bukan sebagai karyawan RS Ngoerah sehingga tidak bisa disebut mewakili RS Ngoerah,” katanya.
Dia menegaskan RSUP Ngoerah Denpasar berkomitmen menciptakan lingkungan belajar dan kerja yang aman, beretika, dan saling menghargai.
RS Ngoerah juga mengajak semua pihak untuk menggunakan media sosial secara bijak dan menjaga nama baik institusi serta profesi kesehatan.
Sebelumnya, beredar informasi terkait adanya dugaan tiga orang mahasiswa peserta didik (koas) yang diduga ikut berkomentar tidak pantas terhadap kematian TAS. Tangkapan layar percakapan di media sosial yang diduga mahasiswa koas tersebut pun beredar luas dan memicu kemarahan publik.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Mananggapi hal itu, Universitas Udayana sendiri telah melakukan rapat di tingkat Fakultas FISIP dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Program Studi dan mahasiswa yang terlibat dalam percakapan di media sosial yang diduga menyinggung kematian TAS.